Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kehadiran Buaya Membuat Warga Desa Biaro Lama Gempar

Warga Desa Biaro Lama Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Muratara, dibuat gempar dengan keberadaan buaya

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Kehadiran  Buaya Membuat   Warga  Desa Biaro Lama Gempar
gloryofdestination
Ilustrasi buaya dipinggir pantai 

TRIBUNNEWS.COM. MURATARA -- Warga yang tinggal di Desa Biaro Lama Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Muratara, dibuat gempar dengan keberadaan buaya di desa setempat. Penemuan buaya tersebut, diketahui oleh warga yang hendak memancing di sungai nemurus yang alirannya berasal dari sungai Biaro. Diduga, air sungai yang meluap menyebabkan buaya naik kewilayah daratan.

Ardi (28) warga Biaro Lama mengatakan, buaya yang ditemukan oleh warga terjadi pada Jumat (18/7/2014) sekitar pukul 10.00 WIB lalu. Keberadaan buaya tersebut tengah menunggu air surut kembali disemak-semak pinggir sungai.

"Kami lihat ada dua buaya, panjangnya sekitar tiga atau empat meter kemudian lebar perutnya sekitar setengah meter. Setelah melihat, kami langsung melarikan diri, karena takut dimangsa dan mengurungkan niat memancing," cerita Ardi, Senin (21/7/2014)

Ia menambahkan, buaya yang saat itu dilihatnya, dipercayai warga sekitar merupakan jenis buaya aligator dan bukan jenis buaya rawa. Karena kerap menampakan disaat air tengah meluap. "Warga disini mengetahui ada dua jenis buaya, tetapi kalau keberadaan diwilayah Biaro merupakan buaya aligator atau pemangsa, kendatipun demikian sangat bahaya apabila masuk kepemukiman warga," kata dia.

Senada juga dikatakan oleh tokoh pemuda Muratara, Farlin Addian menjelaskan, dirinya membenarkan kalau diwilayah tersebut sangat banyak habitat buaya, bahkan disaat air sungai sedang meluap tidak jarang hampir tiga ekor buaya naik kedaratan.

"Kalau warga disana sudah mengetahui, kebetulan saat warga yang hendak memancing air sedang naik. Jadi melihat keberadaan buaya tersebut. Namun, untuk warga agar hati-hati karena buaya didaerah Musirawas terkenal buas," jelasnya.

Sementara itu, Kasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lahat, Didik Suprijono melalui Kepala Resort, Widodo ketika dikonfirmasi menjelaskan, bahwa keberadaan buaya disejumlah aliran sungai diwilayah Musirawas ataupun Muratara lebih memilih pindah ke aliran sungai dalam. Pasalnya dimusim kemarau saat ini banyak aliran sungai besar alami kekeringan.

Berita Rekomendasi

"Masyarakat yang tinggal dipinggiran aliran sungai tempat habitatnya buaya untuk berhati-hati. Musim kemaru, sungai kering, jadi mereka (buaya) memilih pindah bahkan bila mendesak, buaya naik kedaratan mencari makanan," katanya.

Ia menambahkan, buaya di aliran sungai wilayah Mura dan Muratara merupakan jenis aligator. Bahkan jenis tersebut, tergolong buas dibandingkan dengan jenis buaya lainnya.

"Kalau yang di Musirawas dan Muratara moncongnya pendek, tergolong jenis aligator, lebih buas," singkatnya. (men/TS)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas