Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akademisi Yogya Usul Kabinet Jokowi-JK, Kabinet Kerakyatan

“Kami mengusulkan jika dalam kabinet nanti diberi nama “Kabinet Kerakyatan”.

zoom-in Akademisi Yogya Usul Kabinet Jokowi-JK, Kabinet Kerakyatan
Tribunnews/Dany Permana
Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo berbincang dengan pasangannya, Jusuf Kalla saat menghadiri undangan acara penetapan hasil Pemilu Presiden, di Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014). Pasangan Jokowi-JK akhirnya memenangkan Pilpres 2014 dengan persentase 53,15 persen, mengungguli pasangan Prabowo-Hatta yang hanya memperoleh suara sebanyak 46,85 persen. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM,YOGYA – Kemenangan pasangan Jokowi-JK menjadi Presiden 2014-2019 disambut hangat oleh pendukungnya.

Para akademisi yang tergabung dalam Forum Ilmuwan Jogja mengusulkan pada Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, agar kabinet yang nantinya dibentuk merupakan representasi rakyat.

Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr Achmad Nurmandi mengatakan, dari sejumlah janji politik dan visi misi yang diangkat selama masa kampanye yaitu program pro rakyat, maka dalam kabinet mendatang sebaiknya benar-benar mengakomodir kepentingan rakyat.

“Kami mengusulkan jika dalam kabinet nanti diberi nama “Kabinet Kerakyatan”. Jadi semua adalah untuk rakyat agar juga memeroleh dukungan penuh dari rakyat,” katanya saat menggelar konferensi pers bersama Forum Ilmuwan Jogja, di Universitas Janabadra Yogyakarta, Rabu (23/7/2014).

Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Dr. R. Maryatmo, MA, mengatakan, tingginya keterlibatan masyarakat dalam Pilpres kali ini menunjukkan tingginya harapan terhadap perubahan di Indonesia.

Bahkan dapat disimpulkan bahwa Pilpres kali ini adalah representasi ‘elit melawan rakyat’.

Tingginya harapan tersebut tentunya akan dilihat dalam program 100 hari ketika menjabat. Akan tetapi, program 100 hari tersebut diperkirakan sulit dibuktikan, karena program Jokowi-JK harus mengacu pada APBN 2014-2015 pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Berita Rekomendasi

“Jadi karena kemarin kita mengantarkan, maka sekarang kita harus mengawal. Kita harus mendukung betul supaya Jokowi mampu menjawab harapan dan tantangan yang diberikan masyarakat,” katanya.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas