Pak Jokowi Itu Dulu Nggak Bisa Ngomong
“Pak Jokowi ngga mau sistem iuran tiap anggota, meski sebenarnya dalam aturan diperbolehkan. Pak Jokowi mengajarkan eksekutif untuk bisa mencari uang
TRIBUNNEWS.COM,SOLO - Jokowi berani berkorban biaya dan administrasi sampai terbentuknya Komda Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Soloraya.
Tak seperti asosiasi-asosiasi lain, Jokowi tidak menarik iuran untuk anggota Komda Soloraya untuk membiayai operasional.
Jokowi hanya menanggung biaya operasional eksekutif Komda pada awal-awal beroperasinya Komda.
“Pak Jokowi ngga mau sistem iuran tiap anggota, meski sebenarnya dalam aturan diperbolehkan. Pak Jokowi mengajarkan eksekutif untuk bisa mencari uang sendiri secara profesional dengan menyelenggarakan berbagai event di antaranya pameran-pameran. Dari situ, asosiasi mendapatkan fee dan bisa digunakan untuk membiayai operasional. Pak Jokowi terpilih menjadi Ketua Komda Soloraya masa jabatan 2002-2007,” kata Yanti.
Yanti mengakui banyak manfaat yang didapat dengan terbentuknya Komda Soloraya.
Dari yang sebelumnya tiap anggota belum saling kenal, kini menjadi sangat erat bahkan sudah dianggap seperti keluarga baru.
“Asosiasi menjadi wadah berbagi ketika kami menghadapi masalah. Bisa menentukan patokan harga jual, dan harga beli hingga mendapatkan informasi daftar buyer nakal. Sangat terasa perubahan dengan adanya asosiasi ini,” ujarnya.
Kendati sudah memimpin organisasi cukup besar di Solo, sosok Jokowi kala itu masih dikenal sebagai pria yang tidak banyak bicara.
“Sekarang ini banyak banget omongnya dan lebih berani. Dulu ngga bisa ngomong, lebih banyak diam, sedikit bicara. Beliau sosok pemikir dan bekerja,” ujar Yanti.(gpe)