Tidak Terjadwal, Wabup Jember Ditodong Pidato Sidang Paripurna
"Mungkin masa-masa akhir rapat paripurna dengan anggota dewan yang sekarang. Kami mengucapkan terimakasih atas kemitraannya selama ini," ujarnya.
![Tidak Terjadwal, Wabup Jember Ditodong Pidato Sidang Paripurna](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/telur-bupati-jembet.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Gara-gara salah paham, Wakil Bupati Jember Kusen Andalas tiba-tiba saja ditodong untuk berpidato di akhir rapat paripurna di gedung DPRD Jember, Kamis (24/7/2014) malam.
Padahal pidato Wabup itu tidak ada dalam agenda di rapat yang beragendakan jawaban bupati atas pandangan umum fraksi terhadap rancangan Perubahan-APBD Jember tahun 2014.
Cerita bermula ketika Bupati Jember MZA Djalal usai membacakan jawabannya. Rapat yang dimulai sekitar pukul 21.17 wib itu sebenarnya hanya mendengarkan jawaban bupati. Selama sekitar 30 menit, bupati menyampaikan jawabannya.
Setelah Bupati Djalal turun podium, ketua sidang Wakil Ketua DPRD Jember Marzuki Abdul Ghafur meminta pendapat apakah rapat bisa diakhiri.
Namun entah kenapa, sebelum mngakhiri rapat tersebut, ia malah meminta Kusen untuk memberikan sambutan.
"Sebelum sidang paripurna ini diakhirnya, mari kita dengarkan dulu sambutan dari Wakil Bupati," ujar Marzuki.
Terang saja, kejadian itu memantik senyum wartawan dan pengunjung sidang. Bahkan wartawan mengira ini panggung pencitraan bagi Kusen.
Selama sekitar 10 menit Kusen menyampaikan pidato. Ketua DPC PDI-Perjuangan Jember itu lebih banyak mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kemitraan anggota dewan periode 2009 - 2014 itu.
"Mungkin masa-masa akhir rapat paripurna dengan anggota dewan yang sekarang. Kami mengucapkan terimakasih atas kemitraannya selama ini," ujarnya.
Ia juga meminta maaf kalau ada kesalahan dalam hubungan dan komunikasi selama lima tahun terakhir.
Setelah Kusen turun podium, rapat pun ditutup. Dan ternyata usut punya usut, Kusen menjadi 'korban' ketua sidang Marzuki.
Rupanya Marzuki salah menangkap maksud anggota dewan lainnya.
"Sebenarnya itu di awal tadi, Pak Kusen diminta menyerahkan jawaban bupati ini kepada bupati karena dalam rapat penyampaian pandangan umum fraksi kemarin kan yang datang Pak Kusen, bukan Pak Djalal. Ternyata malah ada kesalahan komunikasi, malah disuruh pidato," terang Ketua Komisi B Anang Murwanto.
Hal senada juga diakui anggota DPRD lainnya Karimullah dan Masrur.
"Iya itu tadi keliru maksud, miss ha ha ha. Untung Pak Kusen biasa pidato," imbuh Masrur sambil terkekeh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.