Pemudik Pakai Kereta Apai di Jember Berkurang
"Jumlah pemudik 'H-2' itu memang sudah meningkat dibandingkan dengan sehari sebelumnya atau 'H-3' (25/7) yang hanya berjumlah 5.093 orang, sedangkan
TRIBUNNEWS.COM,JEMBER - Pemudik yang menggunakan jasa kereta api di Jember, Jawa Timur mulai berkurang.
Puncak arus mudik pada sejumlah stasiun kereta api di wilayah Daops IX dan Terminal Bus Tawangalun, Jember, Jawa Timur, sudah terjadi pada "H-2" (26/7).
"Kelihatannya, puncak arus mudik sudah terjadi pada 'H-2' (26/7), karena pemudik hari ini atau 'H-1' (27/7) tampaknya tidak seramai pada Sabtu (26/7)," kata Humas Daops IX Jember Sugeng Turnianto, Minggu.
Ia menjelaskan pemudik dengan kereta api pada "H-2" (26/7) mencapai 5.233 penumpang yang terangkut. Jika dijumlahkan sejak "H-7" hingga "H-2" sudah terangkut 42.693 penumpang.
"Jumlah pemudik 'H-2' itu memang sudah meningkat dibandingkan dengan sehari sebelumnya atau 'H-3' (25/7) yang hanya berjumlah 5.093 orang, sedangkan penumpang 'H-4' (24/7) mencapai 4.973 orang," tuturnya.
Senada dengan itu, Kepala Terminal Tawangalun, Jember, Samson, mengatakan pemudik pada "H-2" mencapai 5.486 orang, sedangkan "H-3" (25/7) mencapai 5.113 orang.
"Kami memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 'H-3', 'H-2', dan 'H-1', tapi sepertinya puncak arus mudik itu sudah terjadi pada 'H-2' (26/7)," ucapnya.
Biasanya, katanya, penumpang yang keluar dari terminal hanya berkisar 4.000-an orang, tapi pada Sabtu (26/7) atau "H-2" sudah mencapai 5.486 orang.
Untuk penumpang yang datang ke terminal itu pada "H-2" (26/7) mencapai 4.056 orang dengan 30 bus, sedangkan penumpang yang keluar sebanyak 5.486 orang dengan 215 bus.
"Kalau pemudik lewat terminal bus padda 'H-3' (25/7) mencapai 3.707 orang dengan 43 bus, sedangkan penumpang yang keluar sebanyak 5.113 orang dengan 201 bus," ujarnya.
Tapi, jumlah sebanyak itu tidak sampai membuat penumpang berjubel atau terlantar di terminal karena kehabisan kendaraan, sebab jumlah sebanyak itu masih tergolong sangat 'longgar'.
"Mungkin sekarang banyak mudik gratis atau pemudik dengan motor, tapi di Jember memang seringkali lebih banyak penumpang arus balik daripada arus mudik," ucapnya, menduga.
Sementara itu, arus lalu lintas di kota Jember juga terlihat ramai, bahkan hampir semua SPBU mengalami antrean, terutama pengendara sepeda motor yang tampak "mengular" di beberapa SPBU, seperti SPBU Jalan Dharmawangsa di dekat Terminal Tawangalun.
"Saking banyaknya antrean, pembeli BBM dengan jeriken sekarang sudah dibatasi, karena petugas mengutamakan pembeli yang antre," kata penjual BBM eceran, Khoirul.