Pengusaha Tolak Pencabutan Solar Subsidi di SPBU
Pencabutan penjualan solar subsidi yang dilakukan oleh Pertamina di seluruh SPBU di Kalimantan Timur diyakini akan semakin memberatkan masyarakat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Januar Alamijaya
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Pencabutan penjualan solar subsidi yang dilakukan oleh Pertamina di seluruh SPBU di Kalimantan Timur mulai awal Agustus ini diyakini akan semakin memberatkan masyarakat. Pasalnya biaya produksi dan operasional yang sedianya menambah beban para pengusaha secara otomatis juga ditanggung oleh masyarakat umum sebagai konsumen terbawah.
Penolakan atas pencabutan solar subsidi di SPBU itu salah satunya diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) Balikpapan, Faisal Tola.
Saat dihubungi Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network), Sabtu (2/8/2014). Faisal mengatakan secara umum sebagai pengusaha sebenarnya ia menerima apapun keputusan dari Pemerintah termasuk Pertamina yang akan mengganti solar subsidi dengan Pertamina Dex di SPBU.
Namun ia khawatir ketika memutuskan langkah ini, Pemerintah tidak memikirkan implikasi yang langsung dirasakan oleh masyarakat terkait dengan adanya kebijakan tersebut.
Ia kemudian memberi analogi, ketika kebijakan ini keluar tentu saja biaya distribusi akan terdongkrak naik, karena bahan bakar adalah komponen terbesar untuk biaya operasional distribusi barang pokok yang dilakukan oleh pihaknya.
Disaat biaya distribusi naik, tentu saja imbas paling utama juga terjadi pada harga barang yang dikonsumsi oleh masyarakat yang secara otomatis juga terdongkrak naik. (*)