Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rabies Masih Menghantui Sulawesi Utara

Rabies masih menghantui Sulawesi Utara. Terlebih di musim panas seperti sekarang

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Rabies Masih Menghantui Sulawesi Utara
Warta Kota/Adhy Kelana
Sejumlah monyet hasil razia openg moyet di wilayah DKI Jakarta menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas Kelautan dan Pertanian PemProv DKI Jakarta, di Jalan dr Harsono, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2013). Selain divaksinasi, monyet-monyet tersebut juga dicek darah dan diperiksa organ tubuhnya karena dikhawatirkan membawa berbagai penyakit seperti TBC dan virus rabies. kla Selanjutnya monyet-monyet ini dipasangi chip untuk kepentingan pendataan. (Warta Kota/Adhy Kelana) 

TRIBUNNEWS.COM.MANADO - Rabies masih menghantui Sulawesi Utara. Terlebih di musim panas seperti sekarang ini, perlu mewaspadai virus mematikan ini. Anjing dan kucing harus mendapat vaksin antirabies.

Anjing, selain dipelihara sebagai binatang kesayangan, sebagian orang menjadikannya penjaga rumah dan bahkan partner kerja.

Seperti para petani di Minahasa Utara yang biasa menggunakan anjing untuk membantu dalam pekerjaan. Meski membantu dalam bekerja, jika anjing terserang penyakit aneh, si petani tak segan-segan membunuhnya.

"Jika sudah ada kelainan, langsung toki (bunuh)," ujar Wensi Mamahit (37), warga Jaga VI Desa Tatelu Kecamatan Dimembe, saat ditemui di kebunnya yang berlokasi di Perkebunan Walinou Tatelu, Sabtu (2/8/2014).

Dia mengaku memilih membunuh anjing sakit karena banyak tetangga yang memiliki anak kecil. Meski begitu, dia tetap menerima jika ada bantuan dari pemerintah untuk memberi vaksin kepada dua anjingnya.

Namun ia mengaku, pada tahun ini dari pihak pemerintah belum ada yang datang mendata anjing-anjingnya. "Kami tidak tahu (vaksin) harus cari di mana," ungkapnya, karena memang banyak anjing gila di sekitar wilayah mereka tinggal.

"Memang, musim panas ini banyak anjing gila yang berkeliaran. Semua hewan seperti ayam, anjing lain, atau apapun di dekatnya akan digigit," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Terpisah, Jhony Wurara (62), warga Lingkungan VII Kelurahan Airmadidi Atas Kecamatan Airmadidi Minut yang memiliki tiga ekor anjing mengaku pada 2013 lalu anjingnya mendapat vaksinasi gratis dari pemerintah.

"Karena bagi kami, anjing itu sangat diperlukan, bisa untuk mencari tikus atau menjadi penjaga kebun," tutur Jhony yang mengaku pada 2014 ini anjingnya belum divaksin.

Namun dia meyakini, meski tidak divaksin, anjing yang tinggal di kebun itu lebih sehat dibanding anjing yang tinggal di permukiman.

"Karena kalau di kebun, ada rumput yang dimakan, mungkin itu obatnya," kata dia.

Senada dilontarkan Dani Wauran, petani asal Desa Likupang 1 Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minut bahwa rumput di kebun yang dimakan anjing mengandung obat kekebalan

Tags:
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas