Selama Arus Mudik dan Balik, Terjadi 23 Kecelakaan di Klaten
Ada kemungkinan karena dampak dari arus mudik yang kebanyakan dimulai masyarakat mendekati hari Lebaran.
TRIBUNNEWS.COM,KLATEN – Dalam arus mudik dan balik, tren tabrakan beruntun meningkat di wilayah Klaten.
Pada arus mudik dan balik 2013, ada empat tabrakan beruntun atau kecelakaan karambol, sedangkan di 2014 ada lima kecelakaan karambol.
Kasat Lantas Polres Klaten, AKP Imam Zamroni, mengatakan kenaikan jumlah tabrakan beruntun itu dikarenakan faktor pengemudi yang mengantuk.
Pengemudi yang mengantuk tersebut dikarenakan mereka maksakan kondisinya yang perlu untuk istirahat.
“Ada kemungkinan karena dampak dari arus mudik yang kebanyakan dimulai masyarakat mendekati hari Lebaran. Hal itu menimbulkan penumpukan arus dan keinginan untuk segera sampai ke tujuan tanpa memperhatikan kondisi fisiknya,” jelasnya, di Klaten, Selasa (5/8/2014).
Mengenai jumlah kecelakan mulai H-7 hingga H+7 Lebaran 2014, Satlantas Polres Klaten mencatan ada 23 kecelakaan yang terjadi di Klaten.
Dari kejadian tersebut, ada 47 orang yang menjadi korban.
Adapun 40 korban mengalami luka ringan, enam korban luka berat, dan satu korban meninggal dunia.
Sedangkan total kerugian material sebesar Rp 44 juta.
Namun itu belum termasuk dengan kecelakaan beruntun yangtrejadi pada H+7 Lebaran, Senin (4/8/2014).
Pasalnya, pihak kepolisian bersama pengemudi yang telibat kecelakaan masih melakukan penghitungan.
Jika dibandingkan arus Lebaran 2013, jumlah kecelakaan mengalami penurunan di 2014. Pada 2013, ada 39 kecelakaan, yang menjadikan 89 orang menjadi korban.
Korban yang meninggal sebanyak satu orang, enam orang luka berat, dan 82 korban luka ringan. Total kerugian material sebanyak Rp 96,3 juta.
“Ada penurunan sekitar 44 persen dibandingkan tahun lalu untuk jumlah kecelakaan saat arus Lebaran. Faktor utama darai kecelakaan yang terjadi tersebut ialah human error, seperti kecepatan melebihi batas kemampuan dan mengantuk,” tutur AKP Imam.
Hingga H+8 Lebaran, arus balik masih tampak di sekitar Klaten.
Sejumlah kendaraan roda dua dan empat masih terlihat membawa barang bawaan untuk balik di atas kendaraan mereka.
“Barang bawaan itu menjadi indikasi adanya arus balik, namun sudah menurun jauh jumlahnya,” pungkasnya
