Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mayat Disembunyikan Selama 11 Bulan Diharapkan Dapat Hidup Kembali

Mayat tersebut sengaja tidak dikubur dan dijaga setiap hari lantaran diyakini akan bangkit kembali.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Mayat Disembunyikan Selama 11 Bulan Diharapkan Dapat Hidup Kembali
NET
ILUSTRASI : Saat seorang dukun melakukan ritual. 

TRIBUNNEWS.COM.SOPPENG- Warga Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan digemparkan dengan ditemukannya sesosok mayat yang sudah menjadi tulang belulang di sebuah kamar, rumah salah seorang dukun.

Ironisnya, mayat tersebut sengaja tidak dikubur dan dijaga setiap hari lantaran diyakini akan bangkit kembali setelah melalui beberapa tahapan ritual.

Kasus ini pun tercium aparat kepolisian setelah sejumlah kerabat dari mayat itu melaporkan peristiwa yang terbilang langka ini pada Rabu (6/8/2014).

Mayat tersebut diketahui bernama Hj Asma (40) dan disembunyikan selama 11 bulan di rumah Marhabang (41) di Lingkungan Mangkawani, Kelurahan Bila, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Mayat itu ditemukan pada Senin (4/8/2014) pukul 13.30 dan langsung dilaporkan kerabatnya ke polisi.

Anggota Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor (Reskrim Polres) Soppeng bergerak menuju lokasi sekaligus mengamankan mayat yang tinggal tengkorak, tulang belulang dan rambut itu. Polisi langsung meminta keterangan dua saksi, yakni Marhabang dan Nurbaya (31).

Kasat Reksrim Polres Soppeng AKP Armin AT didampingi Kaur Bin Ops Ipda Mansyur membenarkan kasus langka tersebut. Kini, jasad Hj Asma sementara dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Ajapange. Namun, anak almarhum, Irma menolak otopsi. Dia merasa tidak keberatan atas kematian orangtuanya itu.

Keterangan yang dihimpun Kompas.com, peristiwa berawal saat Hj Asma bersama saudaranya, Hj Nurung mendatangi Marhabang, pekerja tambak garam yang juga dikenal sebagai dukun, untuk mengobati penyakit asma.

Berita Rekomendasi

Penyakit yang diderita warga Tanjung Redep, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur itu pun sembuh. Namun selang beberapa hari kemudian, penyakit asma yang diderita Hj Asma kembali kambuh. Asma pun kembali mendatangi Marhabang ditemani putri Asma, Irma (25). Di rumah Marhabang, Asma sempat menginap selama beberapa hari. Pada 30 September 2013, Asma meninggal di rumah sang dukun.

Atas hasil musyawarah mufakat dengan saudara dan anak almarhum, mayat Hj Asma tidak dikubur, melainkan tetap disimpan di kamar Marhabang seraya ditutup kain, serta tidak boleh ada yang membuka tabir rahasia tersebut. Mereka yakin mayat tersebut akan hidup kembali.

Namun dalam waktu sekitar 11 bulan, mayat Hj Asma yang tinggal tengkorak dan tulang belulang itu tidak hidup juga. Peristiwa tersebut akhirnya terungkap setelah sejumlah keluarga mempertanyakan keberadaan Hj Asma.

"Ada indikasi praktik ilmu hitam sehingga jasad korban tidak dikubur melainkan disembunyikan dan diduga sejak meninggal di TKP (tempat kejadian perkara) kerap ada ritual khusus," jelas AKP Armin AT, Kasat Reskrim Polres Soppeng..

Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga Hj Asma maupun sang dukun belum bisa dikonfirmasi. Mayat Hj Asma hingga saat ini masih disemayamkan di ruang mayat RSU Ajappange Soppeng guna penyelidikan lebih lanjut.


Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas