Polda Jatim PantauKHusus 7 Kelompok Mirip ISIS di Jatim
Kelompok-kelompok itu cenderung eksklusif. Mereka juga sangat hati-hati terhadap orang yang baru dikenal. Apalagi, ada saat ada wajah baru yang muncul
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Di Jawa Timur ternyata banyak kelompok yang sepak terjangnya mirip ISIS (Islamic State in Iraq dan Syiria).
Dari sejumlah kelompok itu, sampai saat ini ada tujuh kelompok radikal yang mendapat perhatian serius Polda Jatim.
Tujuh kelompok yang dianggap paling rawan itu pergerakannya terus dipantau dan diawasi secara ketat oleh petugas Polda Jatim. Kelompok-kelompok ini berada di berbagai daerah, termasuk di Sidoarjo.
Mereka juga berasal dari bendera atau organisasi yang berbeda. Namun, kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan cenderung sama. Termasuk, model penyebaran ajaran dengan metode ceramah yang selama ini mereka lakukan.
Kelompok-kelompok itu cenderung eksklusif. Mereka juga sangat hati-hati terhadap orang yang baru dikenal. Apalagi, ada saat ada wajah baru yang muncul dalam kegiatan yang mereka lakukan.
Sejauh ini, polisi belum menemukan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh kelompok-kelompok itu. Namun, yang cukup mengejutkan adalah, salah satu anggota dari kelompok yang diawasi itu ada yang memakai kaus yang gambarnya mirip bendera ISIS.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kabidhumas Polda Jatim, Kombespol Awi Setiyono menyampaikan bahwa tujuh kelompok radikal itu masih dalam tahap pengawasan ketat, terutama pengawasan terhadap pergerakan yang mereka lakukan.
“Petugas terus mengawasi kelompok-kelompok itu. Mereka sudah ada sejak lama, namun baru mulai berani muncul ke permukaan sejak tahun 2013,” kata Awi.
Kendati demikian, Awi enggan membeber nama kelompok-kelompok yang sedang diawasi itu. Bahkan, ditanya keberadaan atau basis kelompok-kelompok radikal itu, juga dia tidak bersedia menjelaskan.
“Takutnya malah jadi salah paham. Yang penting, petugas terus memantau mereka dan mengantisipasi supaya jangan sampai ada pelanggaran hukum atau terjadi gesekan dengan warga lain,” sambungnya.
Selain melakukan pengawasan, polisi juga berusaha mengkaji ajaran dari mereka. Apakah ada pelanggaran atau tidak. Yang jelas, masih kata Awi, sejauh ini belum ada fakta yang menunjukkan bahwa pergerakan mereka melanggar hukum.
Mantan Kapolres Magetan itu berpesan, masyarakat supaya jangan mudah terpancing dengan isu yang sedang berkembang. Jika ada kecurigaan atau sebagainya terhadap kelompok maupun orang-orang tertentu, disarankan untuk segera melapor ke polisi.