Polisi di Jatim Dikerahkan Jaga 835 SPBU
Mengantisipasi kerawanan paska pemberlakuan pembatasan BBM bersubsidi, Polda Jatim memerintahkan semua Polres jajaran untuk menjaga ketat SPBU
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Mengantisipasi kerawanan paska pemberlakuan pembatasan BBM bersubsidi, Polda Jatim memerintahkan semua Polres jajaran untuk menjaga ketat semua SPBU. Khususnya, SPBU yang memberlakukan pembatasan subsisi BBM.
Menurut Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono, setiap SPBU dijaga enam orang personil polisi. Enam personil itu terdiri dari empat orang polisi berseragam lengkap untuk melakukan pengamanan terbuka, dan dua personel berpakaian preman sebagai pentuk pengamanan tertutup.
"Selain itu, di setiap SPBU juga ditempatkan mobil patroli. Ini untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi," kata Unggung di Polda Jatim, Selasa (26/8/2014).
Sistem pengamanan ini sudah disampaikan Kapolda ke semua Polres jajaran. Termasuk Polrestabes Surabaya.
"Untuk pengamanan SPBU di Surabaya, kami kedepankan Polrestabes Surabaya. Dan Polda Jatim membackup penuh," sambungnya.
Dijelaskan mantan Kakor Brimob Polri tersebut, di Jawa Timur totalnya ada 835 SPBU. Dari jumlah itu ada 42 SPBU yang memberlakukan pembatasan BBM bersubsidi.
Sejauh ini, kondisi sejumlah SPBU masih aman. Namun, diakuinya bahwa memang ada potensi kerawanan di setiap SPBU. Termasuk, kemungkinan adanya oknum yang memanfaatkan kondisi ini untuk mengeruk keuntungan, dan sebagainya.
Selain menempatkan personil di setiap SPBU, Polda Jatim juga membentuk tim khusus untuk mengantisipasi kerawanan penyelewengan BBM paska diberlakukannya peraturan baru tersebut.
Disampaikan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, tim khusus ini bentukan dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditresktimsus) Polda Jatim. Mereka ditempatkan di beberapa lokasi yang dianggap rawan.
Selain itu, tim khusus tersebut tugasnya juga mobile untuk memantau kondisi di lapangan, supaya cepat mengambil tindakan jika terjadi masalah. "Jika ditemukan pelanggaran, tim ini langsung bisa memprosesnya," tandas Awi.