Bermasalah dengan Rekan Kerja, Ibu Guru Cantik di Ngawi Gantung Diri
Nyawa korban yang selama ini mengajar di SDN Pandean, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi itu tak terselamatkan
TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Suparni (40) warga Dusun Mloso, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi tewas mengenaskan. Guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Ngawi ini, tewas mengenaskan dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali tampar di dapur rumahnya.
Nyawa korban yang selama ini mengajar di SDN Pandean, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi itu tak terselamatkan lantaran ketahuan sudah dalam kondisi tak bernafas mayat korban diketahui pihak keluarganya.
Dugaan sementara korban nekat gantung diri lantaran ada masalah dengan teman sprofesinya.
"Korban baru 2 hari ini pulang ke rumahnya setelah selama 10 hari mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) di Malang," ujar Suwoto rekan seprofesi korban yang sama-sama ikut PLPG Jumat (29/8/2014).
Selain itu, Suwoto mengaku kaget saat mendapatkan kabar dari rekannya jika korban tewas dengan cara gantung diri itu. Apalagi, dirinya pulang PLPG bersama-sama dengan korban.
"Selama ini korban saya kenal ceria dan murah senyum, tetapi saat PLPG di Malang korban pernah cerita kalau sedang stress karena memiliki masalah dengan teman sekamarnya saat di PLPG kemarin.Tetapi saya tak tahu masalah detailnya apa," ujar guru SD ini.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan awalnya, guru cantik bangun tidur, Jumat (29/8/2014). Saat itu, korban berpamitan ke suaminya, Supriyadi (45) yang masih tertidur pulas untuk ke dapur memasak serta berpesan kepada suaminya untuk merawat anak-anaknya.
Berselang 15 menit kemudian, suaminya mengecek ke dapur. Seketika itu, suaminya terkejut dan langsung tak sadarkan diri melihat istrinya sudah tergantung di ruang dapur rumahnya itu. Selanjutnya anaknya pertama korban menyusul ke dapur dan langsung berteriak minta tolong ke para tetangga dekat dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Sementara petugas yang datang ke lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengidentifikasi jenazah korban bersama tim medis Puskesmas Walikukun. Sedangkan tangis histeris suami dan anak korban langsung pecah setelah jenazah korban diturunkan dari lokasi gantung diri itu.(Sudarmawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.