Ban Ki Moon Lepas Jalak Bali
“Karena burung jalak Bali adalah spesies yang hampir punah, kami lakukan pelepasan itu sebagai sebuah bentuk ucapan terimakasih karena telah berkunun
TRIBUNNEWS.COM,DENPASAR - Siang itu sebuah bangunan yang terletak di dalam komplek sekolah Green School, di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung penuh sesak oleh siswa sekolah alam tersebut ditemani oleh orang tua mereka.
Puluhan anak-anak itu hampir seluruhnya adalah orang asing. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki Moon mengunjungi tempat itu.
KAMIS (28/8/2014) pukul 15.00 Wita saat gambelan baleganjur ditabuh, sekjen PBB ke delapan itu memasuki bangunan yang bernama sangkep.
Bangunan arsitektur alam dengan menggunakan atap alang-alang dan kerangka bambu memiliki tempat duduk dari tumpukan batu padas telah ramai.
Begitu Sekjen PBB asal Korea Selatan itu memasuki tempat itu sontak siswa Green School dan orang tua mereka berdiri.
Ada yang berebut meminta berfoto bersama dan ada yang mengajak bersalaman.
Pria yang memulai karir internasionalnya sebagai diplomat melangkah melewati hiasan bunga yang diatur dengan sedemikian rupa menyerupai jalan setapak menuju ke atas panggung.
Sebelum menyampaikan sambutannya, ada dua orang siswa Green School menjelaskan bagaimana profil sekolah yang sangat diminati oleh ekspatriat itu.
Dalam sambutannnya, pria yang mengenakan baju batik warna-warni itu mengungkapkan kekagumannya terhadap sekolah Green School, dia menyebutkan belum pernah melihat yang konsep bangunan seperti itu sebelumnya di tempat-tempat yang dikunjunginya.
“Sekolah ini memang berbeda dari tempat-tempat yang pernah saya kunjungi, terutama arsitektur dengan menggunakan bambu,” terangnya.
Dalam pidato yang berdurasi sekitar 30 menit itu Ban Ki Moon banyak menyinggung tentang permasalahan perubahan iklim yang saat ini menjadi isu besar yang dihadapi oleh dunia internasional.
“Hal yang menjadi tantangan kita ke depan adalah bagaimana mewujudkan kesadaran tentang memperbaiki lingkungan sehingga dapat mengurangi pemanasan global,” jelasnya.
Selain pemanasan global, tantangan besar yang sedang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini adalah terkait dengan penyakit, peperangan, dan kemiskinan.
“Peperangan saat ini menjadi tantangan, khususnya di Gaza, Irak, dan Suriah. Sementara itu penyebaran virus ebola sudah sangat mengkawatirkan,” jelasnya.