Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Unik Warga Dusun Mengkritik Pembatasan BBM

Cara unik dilakukan oleh para pemuda di Dusun Kayupuring, Desa Banyusari, Grabag, Magelang. Mereka justru menggelar lomba dorong sepeda motor

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Cara Unik Warga Dusun Mengkritik Pembatasan BBM
KOMPAS.com

Tribunnews.com, Magelang – Berbagai reaksi masyarakat menanggapi fenomena kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang terjadi belakangan ini. Mulai dengan protes di sosial media sampai menggelar aksi unjuk rasa.

Namun, cara unik dilakukan oleh para pemuda di Dusun Kayupuring, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Mereka justru menggelar lomba dorong sepeda motor. Perlombaan diikuti oleh beberapa tim. Setiap tim terdiri dari dua orang ditambah dengan satu unit sepeda motor jenis bebek. Satu orang menaiki sepeda motor yang tidak dihidupkan mesinnya. Sementara pasangannya mendorongnya dari belakang.

Tim peserta lantas beradu cepat dengan jarak sekitar 150 – 300 meter. Di saat peserta mendorong motor, pengemudi diwajibkan mengenakan helm. Kemudian setelah tiba di garis finish, peserta yang mendorong motor bergantian mengemudi dan memakai helm.

Tak ayal perlombaan yang dihelat di ruas jalan desa itu mengundang tawa dan sorak sorai para penonton, bahkan para pengendara yang melintas sengaja berhenti untuk menyaksikan perlombaan bertajuk “Bukan Balap Biasa” itu.

Menurut koordinator kegiatan, Yayan, lomba tersebut merupakan inisiatif masyarakat setempat yang ingin mengungkapkan keprihatinan atas kebijakan pembatasan premium bersubsidi beberapa hari terakhir ini.

Yayan menceritakan, suatu ketika warga melihat ada banyak pengendara sepeda motor melintas di dusun tersebut pada malam hari. Pengendara itu mendorong motor karena kehabisan bensin.

“Dari kejadian itulah muncul ide spontan kegiatan ini. Bisa dikatakan, lomba dorong motor ini bentuk kritik untuk pemerintah. Yang demo dan unjuk rasa untuk menolak pembatasan BBM biarlah. Kita bisa meluapkan sikap kekecewaan ini melalui perlombaan,” kata Yayan, di sela-sela kegiatan, Jumat (29/8/2014) sore.

Berita Rekomendasi

Dikatakan bahwa selain mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai plin-plan, perlombaan ini juga digelar untuk menghibur masyarakat.

“Kalau mau menaikkan harga BBM, ya dinaikkan saja. Kalau BBM menjadi langka seperti ini yang pasti menyusahkan masyarakat. Pemerintah harusnya melihatan kenyataan di lapangan,” tandas Yayan.

Para pemenang lomba ini, kata Yayan, juga disediakan hadiah. Selain mendapat uang tunai, pemenang juga mendapat hadiah bensin. Bagi juara pertama mendapatkan premium sebanyak 9 liter, juara II 6 liter dan juara III 4,5 liter. Angka jumlah literan premium itu diambil dari peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan Indonesia pada 1945.

“Untuk dana perlombaan ini, kami berempat membiayainya secara swadaya,” tutup Yayan.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas