Putri Pejabat Pijay Akui Meracuni Mantan Pacar
Dalam perjumpaan “kilat” itu, kata Dek Na, mantan pacarnya itu mengumbar senyuman bergaya ejekan kepadanya
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Irhamna (19) alias Dek Na angkat bicara menanggapi pemberitaan seputar percobaan pembunuhan mantan pacar, dimana dia disebut-sebut keluarga korban sebagai otak pelaku yang menyebabkan Sutriadi (21), mantan pacar Dek Na, keracunan dan dibuang ke bibir jurang Gle Paro, Aceh Besar.
Dalam penjelasannya kepada Serambi (Tribunnews.com Network), Dek Na antara lain mengakui bahwa ia memang menuangkan cairan racun tikus ke dalam mi yang dibelikannya untuk mantan pacarnya itu.
Ditemani ayah dan ibunya, Drs Zulfikar Karim dan Nurlaili, Dek Na kepada Serambi, Kamis (28/8/2014) petang di kediamannya, Gampong Meunasah Balek, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, mengatakan bahwa beberapa keterangan yang diberikan Ariani, kakak Sutriadi, sangatlah menyimpang dari apa yang sebenarnya terjadi.
"Memang saya menghubungi mantan pacar saya itu pada Selasa, 19 Agustus lalu. Tapi tidak lain untuk meluruskan permasalahan terkait sikap Sutriadi yang kerap menyebar-nyebarkan kepada orang lain aib selama kami pacaran," ujar Dek Na berlinang air mata.
Sebelumnya, Sutriadi sempat pulang ke Meureudu, Pidie Jaya (Pijay). Lalu di salah satu pusat pasar Kota Meureudu Dek Na berjumpa sepintas lalu dengan Sutriadi yang sedang mengendarai sepeda motor.
Dalam perjumpaan “kilat” itu, kata Dek Na, mantan pacarnya itu mengumbar senyuman bergaya ejekan kepadanya. Karena diperlakukan seperti itu, Dek Na menjadi tak enak hati.
Lalu esoknya ia minta Sutriadi datang ke rumahnya pada Sabtu (23/8/2014) untuk menyelesaikan permasalahan di antara mereka. Tapi entah kenapa, kata Dek Na, tiba-tiba Sutriadi menghubunginya pada hari Kamis (21/8/2014).
Sutriadi ternyata ingin menyampaikan bahwa ia mempercepat jadwal pulang ke Sigli (Gampong Lampeudeu Tunong, Kecamatan Pidie) dengan menumpang bus umum. Tujuannya untuk bertemu Dek Na.
"Sehingga saya pun harus memenuhi permintaan dia," kata Dek Na.
Setiba di rumah, Dek Na meminta Sutriadi menjaga mulut, tidak lagi mengumbar “rahasia” cinta mereka kepada orang lain. Cukup mereka berdua saja yang tahu. Tapi “curhat” Dek Na itu terkesan diabaikan oleh Sutriadi.
"Maka saya langsung ke luar rumah untuk memesan mi goreng basah. Saat itu Sutriadi hanya berdiam diri di rumah dengan posisi pintu dikunci dari luar. Itu atas permintaan dia karena dia ingin menginap di rumah saya. Karena kalut dan bingung, akhirnya saya beli racun tikus dan saya taburi ke dalam mi tersebut. Mi itu saya letakkan di meja ruang tamu. Namun, saya tak pernah memaksa agar Sutriadi menyantap mi itu," cerita Dek Na.
Tanpa diperintah, kata Dek Na, Sutriadi menyantap mi itu. Tapi hanya satu sendok. Beberapa menit kemudian dia mual dan muntah-muntah. Dek Na jadi panik, apalagi Sutriadi meminta agar ia dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
"Saat itulah pikiran saya menjadi kacau dan panik, apalagi dia mengancam akan mengadukan saya ke polisi," ucap Dek Na.
Dalam situasi yang demikian, Dek Na terpikir untuk menghubungi AR (Aulia Rahmad) di Meureudu. Ia minta cowok itu mendatangi rumahnya di Sigli. Satu jam kemudian, Aulia pun tiba di rumah Dek Na.