Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tersangka Penganiaya Roni Bisa Bertambah

Polisi menahan enam orang tersangka pelaku penganiayaan Roni Saputra

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Tersangka Penganiaya  Roni  Bisa Bertambah
Ilustrasi pemukulan 

* Enam Satpam RSHS Ditahan

TRIBUNNEWS.COM.BANDUNG,  - Polisi menahan enam orang tersangka pelaku penganiayaan Roni Saputra (29). Rabu malam pekan lalu Roni dipukuli beberapa orang petugas keamanan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

"Kami sudah memeriksa delapan orang. Enam jadi tersangka dan dua orang statusnya saksi," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi kepada wartawan di Jalan Asia Afrika, Senin (1/9/2014).

Ia menuturkan keenam orang yang menjadi tersangka adalah petugas keamanan RSHS. Mashudi menambahkan, jumlah tersangka bisa saja bertambah.

"Dari pemeriksaan nanti berkembang. Bisa jadi ada tersangka baru. Saat ini baru ada enam orang yang terbukti melakukan pemukulan," ujar Mashudi. Kasus pemukulan ini ditangani oleh Polsekta Sukajadi.

Ditanya apa yang menjadi pemicu pemukulan, menurutnya ini karena persinggungan antara pelaku dan korban. "Mungkin ada perkataan kurang menyenangkan atau soal sopan santun," ucap Mashudi.) Para tersangka ini dijerat Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang orang tua pasien yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) mengalami luka-luka setelah dianiaya petugas keamanan di rumah sakit tersebut.

BERITA TERKAIT

Korban bernama Roni Saputra (29). Akibat kejadian yang menimpanya, Roni harus mendapat delapan jahitan di mulutnya.

Kejadian ini bermula pada Senin (25/8) sekitar pukul 15.00. Ketika itu korban hendak menebus obat bagi anaknya yang telah dioperasi di RSHS.

"Setelah dioperasi dokter menyarankan juga untuk pindah ruangan," kata Roni kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Minggu (31/8).

Saat korban akan hendak masuk ruangan untuk menebus obat dan mengurus pindah ruangan, korban dihadang oleh petugas keamanan. Ia tak boleh masuk dengan alasan bukan jam besuk.

"Sekuritinya bilang dengan nada tinggi. Saya bilang buka mau besuk, tapi mau menebus obat buat anak. Berkali-kali saya bilang, tapi security tetap tak mengizinkan saya. Padahal waktu itu saya pake id card," tuturnya.
Ia kemudian tetap mencoba masuk dan didorong oleh petugas keamanan. "Lalu saya dorong balik," ucap Roni.

Sempat terjadi ketegangan. Ia pun dipegangi oleh beberapa petugas keamanan. Percekcokan tidak berlanjut karena Roni memilih menghindar karena ingat anaknya yang saat itu masih dirawat.

"Pas saya jalan menghindar, di belakang saya dengar ada security yang bilang, 'anak kecil nyari gara-gara'. Saya tak terima, dan nantang duel satu lawan satu di luar RSHS," ujarnya. Namun keributan tak berlanjut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas