Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kota Tasikmalaya Minta Tambahan Kuota Elpiji 3 Kilogram

Pemkot Tasikmalaya akan meminta tambahan kuota elpiji 3 kg ke Kementerian ESDM

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Kota Tasikmalaya  Minta Tambahan Kuota  Elpiji  3 Kilogram
Warta Kota/Nur Ichsan
Pekerja sedang bongkar muat tabung gas elpiji 3 kilogram pada sebuah sub agen di kawasan Pamerah, Jakarta Barat, Jumat (7/6/2013). Sudah hampir sebulan belakangan ini gas melon 3 kilogram langka di pasaran tanpa sebab yang jelas. Akibat kelangkaan itu harganya pun melambung tinggi hingga menembus angka Rp 20 Ribu/tabung dari sebelumnya Rp 15 Ribu/tabung. Setiap sub agen pembeliannya dibatasi separuh dari jumlah pesanan. Kondisi ini dikeluhkan warga masyarakat bawah, yang jadi permasalahan, sudah harganya melambung tetapi barangnya langka. (WARTAKOTA/NUR ICHSAN) 

- Banyak Elpijinya Dibeli Warga Luar Kota

TRIBUNNEWS.COM.TASIKMALAYA,  - Pemkot Tasikmalaya akan meminta tambahan kuota elpiji 3 kg ke Kementerian ESDM. Pasalnya, Kota Tasikmalaya yang berada di poros wilayah Priangan Timur kerap menjadi sasaran pembelian elpiji dari luar daerah.

"Kita segera berkirim surat permohonan penambahan kuota elpiji 3 kg ke Kementerian ESDM. Jumlah penduduk kota hanya 670 ribuan. Tapi yang beraktivitas di sini lebih dari itu. Padahal penghitungan kuota berdasar jumlah penduduk," ungkap Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, di Bale Kota, Kamis (4/9).

Pengawasan terhadap distribusi elpiji 3 kg di lapangan sulit dilakukan, sementara posisi geografis wilayah kota terkepung wilayah lain yang memiliki tingkat aksesibilitas tinggi ke wilayah kota. Kota Kecamatan Indihiang, misalnya. Mudah dijangkau oleh warga Ciamis yang tinggal di daerah perbatasan.

Begitu pula sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya malah memiliki orientasi ekonomi ke kota ketimbang ke Singaparna, ibu kota Kabupaten Tasikmalaya. Seperti wilayah Kecamatan Manonjaya, Cineam dan Karangjaya. Tidak menutup kemungkinan mereka pun membeli elpiji dari wilayah kota.

"Jadi besaran kuota dihitung berdasar jumlah penduduk. Sementara tidak jarang warga luar daerah membeli elpiji ke wilayah kita. Makanya sangat wajar kalau kita mengajukan kuota penambahan. Mudah-mudahan direspon dan kita juga mengharapkan warga tidak usah panik, karena stok elpiji 3 kg untuk warga kota tetap aman," ujar Budi.

Ketua Hiswana Migas Priangan Timur, Wawan Ugan, menandaskan, stok elpiji 3 kg yang ada di Hiswana Migas aman. Bahkan untuk bulan ini pihaknya melakukan penambahan fakultatif sebanyak dua kali. Jumlahnya separuh dari pasokan reguler sebanyak 150 truk per hari.(stf)

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas