Potensi Bisnis Menjanjikan, Animo Terus Meningkat
Tarif haji badal KBIH Pesawat ini terbilang paling berani dibanding yang lain. KBIH atau pengusaha travel lain, berani paling rendah hanya sampai an
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Praktik haji badal makin menjadi populer di Jatim. Lebih-lebih dalam musim haji sekarang ini.
Badal dalam bahasa Indonesia berarti pengganti. Maksudnya, pelaksanaan ibadah haji seseorang diserahkan kepada pengganti atau wakil.
Orang yang berhaji tidak ikut terbang ke Tanah Suci. Ia atau keluarga cukup memberikan amanah atau kepercayaan, sehingga disebut juga haji amanah.
Sebenarnya praktik haji ini ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Hanya saja, selama ini praktiknya tidak begitu populer.
Sebab, hanya kalangan terbatas yang membicarakan. Begitu pula dengan praktik pelaksanaanya, terbatas oleh kerabat atau orang-orang dekat.
Tapi, sekarang haji badal ini menjadi sangat populer. Sama populernya dengan umumnya haji itu sendiri. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang berperan penting memopulerkan. Hampir semua KBIH kini membuka layanan haji badal. Tentu dengan tarif yang berbeda-beda.
Satu lagi yang berbeda adalah cara membuka layanan. Umumnya, KBIH membuka layanan itu secara tertutup. Woro-woro hanya disampaikan pada jemaahnya. Jumlah pendaftar pun dibatasi.
Tapi ada juga yang memasarkan secara terbuka dan masif. KBIH dan Umroh Pesawat (Padepokan Samodra Sholawat) contohnya. KBIH pimpinan Ustaz Mushthofa Bisyri Iswid cukup getol memasarkan haji badal.
Ia punya acara khusus di sejumlah TV swasta lokal di Jatim untuk memasarkannya. Umumnya dikemasdalam bentukl dialog pengajian. H Iswid sendiri yang menjadi narasumbernya.
Acara juga diselingi testimoni orang-orang yang membadalkan haji para keluarganya. Ada yang sampai membadalkan lima orang keluarga atau lebih.
Tarif yang dipatok Rp 5 juta untuk tiap nama yang dibadalkan. Bagi yang tidak bisa membayar langsung, KBIH ini memberi kemudian layanan dengan menyicil.
Tarif haji badal KBIH Pesawat ini terbilang paling berani dibanding yang lain. KBIH atau pengusaha travel lain, berani paling rendah hanya sampai angka Rp 7,5 juta.
Cakra Tours misalnya, memasang tarif Rp 10 Juta. Begitu pula dengan KBIH Biru Zamzam dan Safir Haramain Jakarta, Cabang Jatim.
KBIH besar seperti Mabruro dan Ebad Wisata pun tidak berani menyaingi tarif KBIH Pesawat. KBIH memasang tarif Rp 7,5 juta - Rp 9 juta.
Begitupun dengan layanan, mereka tidak berani membuka secara umum, apalagi menjadikan produk layanan unggulan. Penanggungjawab Haji dan Umroh Cakra Tours, Abdul Aziz mengatakan pihaknya tidak mengiklankan layanan haji badal.
Dia juga tidak memiliki target berapa haji badal yang dilayani tiap tahun.
Meski begitu, dia mengakui ada saja orang yang meminta tolong layanan haji badal.
“Prinsipnya kami tidak menawarkan kepada masyarakat. Tetapi kalau mereka meminta tolong, tentu akan kami layani. Bahkan, di brosur pun tidak ada. Jadi kami pasif ,” ujarnya.
Dia mengakui ‘kue bisnis’ haji badal memang sangat menjanjikan. Setiap tahun, jumlah warga yang membadalkan juga meningkat.
Namun, Cakra Tours, kata Aziz, tidak tergiur mengalihkan bisnis utama mereka ke haji badal. Cakra Tours ingin berkonsentrasi di haji dan umrah.
Setiap tahun, rata-rata ada tiga sampai lima orang yang meminta layanan badal haji. Jumlah itu menurut Aziz, dirasa masih moderat bagi Cakra Tours.
”Semakin banyak yang meminta, tentu saja beban kami semakin besar. Kami harus mencari petugas badal yang amanah,” ujarnya.
Hal serupa diakui KBIH Safir Haramain. Ketua KBIH Safir Haramain Jatim, M Farikhin mengatakan peminat haji badal di antara jemaahnya memang terus meningkat setiap tahun. Tetapi, ia tidak berani mengiyakan semua apalagi membuka secara umum.
“Kami harus menghitung kekuatan petugas yang mewakili. Kalau terlalu banyak, kami khawatir ada kesulitan mendapatkan orang untuk menjadi badal,” katanya.
Tahun ini, KBIH-nya hanya menerima titipan tidak lebih dari 20 orang.
“Sebagian nanti, dibadali oleh para pembimbing yang berangkat dari sini. Sebagian lagi, kami ambilkan petugas haji yang terdiri dari para mukimin di sana,” tegas Farikhin.
Bagi KBIH-KBIH besar yang memiliki banyak pembimbing dan petugas, tentu mereka akan lebih mudah menerima banyak permintaan.
Tapi, bagi KBIH kecil, yang jumlah pembimbingnya terbatas, akan menjadi kesulitan tersendiri bila menerima permintaan terlalu besar.
Mencari orang pengganti butuh waktu dan harus pilih-pilih.
“Kalau petugas yang dimiliki terbatas, tentu harus mencari pengganti di sana. Biasanya ya mukimin, orang-orang Indonesia yang bekerja di sana. Tetapi itu tetap harus dilakukan hati-hati”, kata Farikhin yang mengaku bahwa KBIH mematok tarif Rp 7,5 juta - 10 juta.
Sayang, KBIH Pesawat menolak diwawancarai Surya. Namun Surya sempat datang dengan menyaru sebagai pendaftar. H Iswid sendiri yang menemui.
Hingga kemarin, KBIH yang berkantor di Tenggilis Lama ini masih menerima pendaftar haji badal.
Syaratnya pun gampang, tinggal mengisi formulir yang disediakan.
Menurut H Iswid, layanan yang diberikannya sesuai dengan tuntunan. Menurutnya, meski berbayar paling murah, ia menjamin, ongkos itu cukup untuk mendapatkan orang pengganti.
Ia menjamin, setiap pendaftar mendapatkan satu pengganti jemaah dan tidak ada pengganti yang merangkap.(idl/ben/day)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.