Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Khawatir Tak Amanah, Sebagian KBIH Pilih Batasi Layanan Haji Badal

“Kami harus berhati-hati. Salah memilih orang, bisa-bisa badal hajinya bisa tidak dilaksanakan. Di sana ada saja yang menawarkan haji badal, tapi juml

zoom-in Khawatir Tak Amanah, Sebagian KBIH Pilih Batasi Layanan Haji Badal
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Dua orang warga mendapat penjelasan tentang program umroh di salah satu stan biro perjalanan haji dan umroh di acara Pameran Haji dan Umroh 2013 di Atrium Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu (13/3/2013). Pada pameran yang akan berlangsung hingga 17 Maret 2013 itu, respon masyarakat untuk mengikuti perjalanan umroh (April-Agustus) cukup tinggi dengan harga promo diskon 10 persen dari harga Rp 15 juta (paket regular) - Rp 27 juta (paket plus) per orang. Khusus paket plus akan mendapat tambahan city tour ke Turki, Kairo, Akso Aman, Dubai, Cina Muslim dan Tajmahal. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Peluang berkembangnya layanan badal haji ini juga diakui pihak penyelenggara haji dan umrah, Cakra Tours.

Namun demikian, hingga kemarin, perusahaan ini tetap tidak berani menerima pendaftaran secara masal. Sulit mendapatkan petugas, lagi-lagi menjadi alasan.

“Kami harus berhati-hati. Salah memilih orang, bisa-bisa badal hajinya bisa tidak dilaksanakan. Di sana ada saja yang menawarkan haji badal, tapi jumlahnya tidak banyak,” ujar Abdul Aziz, penanggungjawab haji dan umrah Cakra Tours.

Selain para pembadal haji yang terorganisir melalui KBIH, di Tanah Suci ada juga yang menawarkan jasa secara perorangan.

Hal ini menjadi rawan dimanfaatkan sebagai modus kejahatan. Uang diterima tapi badal haji tidak dilakukan.

“Tapi, hal itu sangat sulit dibuktikan. Pasalnya, dilakukan atau tidak, hanya pembadal haji yang tahu,” tutur Aziz.

Hal senada diungkapkan Direktur KBIH Menara Suci, Maimunah.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, meskipun tiap tahun mendapatkan permintaan badal sangat banyak, dia mau menerima badal antara 10 - 15 saja.

Jumlah itu disesuaikan dengan petugas haji yang ditunjuk perusahaan.

“Kalau kami pakai 10 petugas dan pendamping haji, badalnya ya sesuai jumlah itu. Kalau kami ada 15 orang, maka badalnya ya 15. Jadi, tergantung kemampuan. Kami tidak berani kalau sampai menyerahkan badal haji ke mukimin yang ada di sana,” kata Maimunah.

Sebenarnya, bisa saja Maimunah menerima semua permintaan haji badal itu. Caranya sederhana.

Misalnya dengan menggunakan jasa para mukimin. Setiap musim haji, Maimunah mengaku sering mendapatkan tawaran jasa para mukimin yang siap melakukan haji badal.


Namun, dia memilih menolak tawaran itu. Menurutnya, sulit sekali menenilai keamanahan seseorang bila tidak dia kenal betul track record-nya.

”Haji badal itu amanah. Kalau tidak menjaga amanah itu, dosanya besar,” katanya.

Untuk biaya, Menara Suci mematok antara Rp 5 juta - Rp 7 juta.

Besar kecilnya biaya, disesuaikan dengan petugas yang badal.

Bila jemaah memilih pendamping utama haji, biasanya biaya di kisaran Rp 7 juta.

Untuk yang Rp 5 juta, Maimunah hanya memberikannya kepada keluarga, kerabat, atau teman dekat saja.

“Sebenarnya biaya Rp 5 juta itu ndak nyucuk. Dana tersebut tidak cukup untuk keperluan badal. Belum lagi bayar dam lho. Jadi, tarif itu disesuaikan dengan kapasitas orang dan kebutuhan di sana,” ungkap dia. (day/idl/ben)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas