Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Piagam, Klien juga Mendapat Rekaman Video

"Seluruh rangkaian pelaksanaan badal haji dari awal hingga akhir direkam dan difoto oleh petugas kami yang ada di sana,” tambahnya.

zoom-in Piagam, Klien juga Mendapat Rekaman Video
Tribun Kaltim/Kholish Chered
Pergerakan Jamaah Haji dari Madinah ke Makkah tak alami kendala 

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Penyedia layanan umrah dan haji plus yang beroperasi sejak lebih dari setahun silam ini merupakan pemain baru dalam bisnis badal haji.

Sebab memang baru pada musim haji tahun ini mereka mulai menawarkan layanan badal haji, baik melalui website perusahaan, iklan di media cetak, brosur, maupun radio.

Menurut Dondi Yanu Ariyanto, manager Al Maghfirah, meski pemain baru dalam layanan badal haji, namun pihaknya siap menjalankan amanah dari klien secara jujur dan amanah.

”Untuk memberikan rasa percaya bagi klien, kami berikan sertifikat yang ditandatangani petugas perwakilan kami di sana  (Mekah) serta petugas yang melaksanakan badal haji. Kami juga memberi dokumentasi pelaksanaan badal haji berupa foto dan video," ujar Dondi saat ditemui Surya Online(Tribunnews.com Network), Rabu (10/9/2014).

"Seluruh rangkaian pelaksanaan badal haji dari awal hingga akhir direkam dan difoto oleh petugas kami yang ada di sana,” tambahnya.

Musim haji tahun ini, Al Maghfirah hanya mendapatkan dua permintaan layanan badal haji dari seorang klien asal Makassar  yang beberapa kali memanfaatkan layanan umrah di Al Maghfirah.

Klien tersebut membadalkan pasangan kakek neneknya yang tidak lagi mampu menjalani rangkaian ibadah haji.

BERITA TERKAIT

”Target kami untuk musim haji tahun ini melayani sepuluh badal haji. Sampai sekarang pendaftaran masih dibuka,” imbuhnya.

Target yang ditetapkan Al Maghfirah dibuat sesuai jumlah mukimin kolega mereka di Arab Saudi yang siap menjalankan amanat sebagai petugas badal haji. Hingga kini jumlah mukimin kolega mereka baru sebanyak 10 orang.

Menurut Dondi, orang-orang tersebut sudah sangat mereka kenal sejak masih berada di Indonesia.
Terkait tarif, Al Maghfirah menawarkan tarif senilai Rp 7,5 juta untuk satu nama yang dibadalkan hajinya. Angka tersebut dianggap sebagai angka paling rasional meskipun banyak penyedia jasa badal haji lainnya yang mematok  lebih murah.

Dari Rp 7,5 juta tersebut, senilai Rp 5,5 juta akan diberikan kepada mukimin yang ditunjuk menjadi petugas badal, sementara Rp 2 juta menjadi bagian untuk penyedia travel. Bagi para mukimin, upah Rp 5,5 juta dianggap sudah cukup setimpal.

Al Maghfirah pun tidak berani menurunkan tarif seperti halnya penyedia layanan badal haji yang sudah besar yang berani memasang harga murah karena khawatir akan membuat mukimin tidak puas.

”Kalau mukimin tidak cocok dengan upah, kami khawatir mereka akan mengoperkan tugasnya ke orang lain dengan potongan harga lagi. Nah, bisa-bisa si Fulan yang mendapat operan ini malah tidak melaksanakan badal haji. Kalau seperti itu kan tidak amanah,” pungkasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas