TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wakil Bupati Bandung, Deden Rumaji, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) di Banjaran dan sejumlah pangkalan elpiji. Sidak dilakukan terkait isu adanya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Bandung.

Dari hasil sidak, Deden memastikan jika pasokan gas elpiji masih stabil. Tidak terjadi keterlambatan pasokan dari SPBE menuju agen hingga pangkalan. Meski begitu, Deden meminta kepada PT Pertamina untuk ikut melakukan pengawasan kepada agen dan pangkalan.

"Pasokan dari SPBE ke agen, agen ke pangkalan sampai ke pengecer masih normal. Harga jual di pangkalan pun masih sesuai ketentuan sebesar Rp 14.600," ujar Deden saat melakukan sidak ke pangkalan elpiji di Jalan Terusan Alfathu, Soreang, Senin (15/9/2014).

Deden mengatakan, permainan harga gas elpiji ada di tingkat pengecer. Namun, jika harga untruk elpiji 3 kilogram itu masih berada di bawah Rp 20 ribu per tabung, Deden menilai masih dalam batas kewajaran. Sistem niaga di tingkat terbawahlah ujarnya yang harus diperbaiki.

"Pertamina harus memikirkan sistem tata niaga hingga tingkat pengecer. Karena di situ penjualan yang tak terkontrol. Sekarang baru sampai tingkat pangkalan. Pemkab sudah mengusulkan masalah itu ke Pertamina," kata Deden.

Jika telah ada perbaikan sistem, lanjut Deden, maka kuota gas elpiji bisa diketahui. Hal itu akan menjamin stok dan stabilitas harga. Deden juga memerintahkan kepada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) untuk mendata migrasi penggunaan gas 12 kilogram ke 3 kilogram oleh industri.

"Sebelum kenaikan juga banyak yang sudah migrasi. Pascakenaikan bisa saja jadi bertambah. Jadi harus ada pendataan lagi," katanya.

Ketua Lembaga Pelayanan Konsumen Kabupaten Bandung, Cecep Hidayat, berharap Pertamina dapat menerapkan sebuah aturan mulai dari SPBE, agen, pangkalan hingga pengecer. Hal itu untuk mencegah permainan dari oknum.

"Saat ini di beberapa desa sudah mengalami kelangkaan gas elpiji. Hasil penelusuran kami harga gas tiga kilogram telah menembus harga Rp 20 ribu sampai Rp 21 ribu," ujar Cecep

Dengan adanya sidak Cecep mengharapkan pemerintah dan. Pertamina dapat mengetahui persoalan kelangkaan gas di masyarakat. Pihaknya juga meminta ada aturan yang diberlakukan kepada setiap pembeli agar penjualan gas bersubsidi tepat. (wij)