Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gunung Slamet Semburkan Hujan Pasir dan Letusan Asap Tebal

"104 kali gempa hembusan amk 2-35 mm dan lgp 10-240, 27 kali gempa letusan amk 20-75 mm dan lgp 25-250, serta 1 kali gempa tremor harmonik amk 30 mm d

zoom-in Gunung Slamet Semburkan Hujan Pasir dan Letusan Asap Tebal
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Gunung Slamet terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (14/9/2014) sekitar pukul 02.05 WIB. Sejak Sabtu kemarin pukul 12.00, dalam kurun waktu 24 jam tidak terpantau terjadinya kegempaan di gunung tersebut. Meskipun aktivitas vulkaniknya turun, gunung tersebut masih tetap berada dalam status siaga. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Tegal, Brebes dan Pemalang sejak Rabu malam kemarin mengalami peningakatan signifikan.

Pada pukul 21.00 WIB, di Kabupaten Banyumas dilaporkan telah terjadi hujan pasir. Berdasarkan pantauan di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet (PPGA), Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Kamis (18/9/2014) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB telah terjadi satu kali letusan abu tebal kehitaman dengan ketinggian 500 meter.

Letusan abu disertai dengan satu kali suara sentuman dengan intensitas sedang. Letusan abu pasir keluar ke arah barat daya, atau ke daerah Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

Meski demikian, cuaca Gunung Slamet dilaporkan dalam kondisi terang disertai angin yang relatif tenang.

Dari sisi kegempaan, gunung berapi tertinggi di Jawa Tengah ini menunjukkan peningkatan.

Catatan pada pos PPGA, dalam enam jam tersebut telah terjadi 104 kali gempa embusan, 27 kali gempa letusan dan satu kali gempa tremor harmonik.

"104 kali gempa hembusan amk 2-35 mm dan lgp 10-240, 27 kali gempa letusan amk 20-75 mm dan lgp 25-250, serta 1 kali gempa tremor harmonik amk 30 mm dan lgp 50," ujar kepala PPGA Slamet, Sudrajat dalam pesan tertulis kepada Kompas.com dari Kota Semarang, Kamis pagi tadi.

Berita Rekomendasi

Meski kondisi berangsur naik, ujar Sudrajat, kondisi di lingkungan Gunung Slamet masih kondusif.

"Kondisi Gunung Slamet masih tetap siaga," paparnya.

Sebelumnya pada Rabu,17 September 2014, Gunung Slamet telah meletus delapan kali sepanjang pukul 06.00-12.00 dengan ketinggian sekitar 1000 meter.

Selain itu, dari sisi kegempaan telah terjadi 51 kali gempa embusan 8 kali gempa letusan dan 2 kali gempa tremor harmonik.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas