Stem Cell Murah Siap Edar
“Kini sudah bukan cuma riset dan penelitian. ITD UA (Universitas Airlangga) sudah siap memproduksi stem cell sendiri,” ujar Direktur ITD UA, Prof DR d
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kemajuan besar ditunjukkan Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga dalam riset pengembangan stem cell (sel punca) yang akan digunakan senjata baru dunia kedokteran di Tanah Air.
Stem cell hasil riset lembaga yang bermarkas di Kampus Mulyorejo itu sudah siap diproduksi massal.
“Kini sudah bukan cuma riset dan penelitian. ITD UA (Universitas Airlangga) sudah siap memproduksi stem cell sendiri,” ujar Direktur ITD UA, Prof DR dr Nasronudin SpPD, Selasa (16/9/2014).
Stem cell merupakan ‘obat’ yang dibuat dengan menggunakan sel puncu atau sel induk yang telah dikembangkan.
Prinsip penyembuhan dilakukan dengan menanam sel hasil pengembangan ini dalam tubuh.
Tujuannya menggantikan sel mati, rusak, dan berpenyakit, sehingga organ-oragan yang terganggu atau rusak bisa berfungsi kembali.
Riset menunjukkan teknologi stem cell memiliki kekuatan ampuh untuk menyebuhkan berbagai penyakit dan kerusakan organ.
Bahkan para pasien penyakit ini dikenal tanpa harapan, macam HIV/AID, diabetes militus (kencing manis), remuk tulang, dan berbagai kanker, punya harapan untuk diselamatkan.
Kalangan dokter menyebut teknologi stem cell sebagai era baru dunia kedokteran.
Keberhasilan ITD UA memproduksi stem cell ini lebih maju dibanding Universitas Indonesia dan Universitas Diponegoro.
Selain bisa memproduksi, ITD sudah bekerjasama dengan Kimia Farma.
Perusahaan milik negera inilah yang akan menjadi motor produksi stem cell massal hasil riset bertahun-tahun para awak ITD.
“Kami mendapat bantuan Rp 10 miliar untuk program ini,” kata Prof Nasronudin.
Rencana produksi massal sudah masuk tahap finalisasi. “Targetnya pada 2015 nanti sudah bisa dipasarkan untuk masyarakat umum,” tegasnya