Buntut Kasus Bullying di Subang, Kepala Sekolah Dinonaktifkan, Pj Bupati: Harusnya Ini Tak Terjadi
Pj Bupati Subang, Imran merasa terpukul atas meninggalnya ARO yang diduga jadi korban bullying yang dilakukan oleh kakak kelasnya.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - ARO (9) alias Albi, siswa SD yang meninggal karena diduga jadi korban bullying meninggalkan banyak duka.
Termasuk Pj Bupati Subang Jawa Barat, Imran.
Imran merasa terpukul atas meninggalnya ARO yang diduga jadi korban bullying yang dilakukan oleh kakak kelasnya.
Ia menuturkan, hal ini seharusnya tidak terjadi apabila sekolah bisa melakukan pengawasan.
"Ini tidak perlu terjadi jika pihak sekolah bisa mengawasi anak didiknya. Akibat kelalaian pihak sekolah, nyawa anak generasi muda bangsa mati sia-sia karena bullying," ucap Imran.
Mengutip TribunJabar.id, Imran berharap ini merupakan kasus terakhir di Subang, Jawa Barat.
Ia menegaskan, tidak boleh lagi ada kasus bullying di Subang, apalagi hingga menyebabkan tewasnya korban.
"Saya tegaskan, pihak sekolah harus benar-benar mengawasi anak didiknya di sekolah, baik saat jam belajar maupun istirahat, agar kasus Albi tak terulang di kemudian hari," ucapnya.
Ia pun meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan bisa memberi efek jera bagi murid lain dan pihak sekolah.
"Siapapun yang bersalah, dihukum," ucapnya.
Selain itu, Imran juga menonaktifkan kepala sekolah tempat korban sekolah.
Baca juga: Siswa SD di Subang yang Koma karena Korban Bullying Meninggal Dunia, Sempat Ngaku Dipalak 3 Orang
Dan apabila terbukti bersalah, maka ia akan memecat kepala sekolah.
Ia juga meminta pihak polisi untuk memeriksa kepala sekolah.
"Kasus ini tak perlu terjadi jika pihak sekolah benar-benar mengawasi siswanya dengan baik di sekolah," katanya.