Krisis Air Bersih di Malang Meluas
Kekurangan air bersih meluas ke wilayah Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Wilayah ini sebelumnya tidak pernah masuk kawasan kiris air bersih.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MALANG- Kekurangan air bersih meluas ke wilayah Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Wilayah ini sebelumnya tidak pernah masuk kawasan kiris air bersih.
"Kemarin Camat Donomulyo melaporkan soal itu," jelas Hafi Lutfi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jumat (19/9/2014).
Ada tambahan desa yang minta pengiriman air bersih, pihaknya tinggal mengatur jadwal dropping , terutama untuk kebutuhan dasar makan dan minum.
Saat ini yang mendapat pasokan adalah Dusun Blandit, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari. Tangki air berish dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang serta PDAM bergiliran kesana.
Kemudian untuk Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare, dipasok tangki air dari PMI. Dan Dusun Bendo, Desa Gampingan, Kecamatan Pagak dipasok oleh tangki air BPBD.
"Untuk Dusun Bendo baru sehari dikirim BPBD. Permintaannya 12.000 liter per hari," tuturnya.
Di sejumlah titik itu, diperkirakan 40.000 liter air bersih dikirim ke masyarakat. Untuk distribusi air bersih, dilibatkan delapan armada tangki air.
Dari BPBD ada satu armada, PDAM ada tiga armada, PMI dua armada dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ada dua armada.
Menurut Hafi, dengan sisa anggaran yang ada, pihaknya mengatur semaksimal mungkin untuk antisipasi bencana dampak kemarau.
"Kami memiliki anggaran siap pakai Rp 1 miliar. Tapi sekitar Rp 600 juta sudah terserap untuk mengatasi dampak erupsi Gunung Kelud lalu," katanya.
Untuk distribusi air bersih, diambilkan dari air PDAM di unit terdekat lokasi. Sementara operasional dibebankan ke masing-masing intansi.
Beberapa kecamatan biasanya ada desa yang kekurangan air bersih seperti Sumberpucung.