Gregorius Tewas Tabrak Tiang Listrik Diduga Mabuk
Gregorius tewas di tempat kejadian. Dari mulut korban, ungkap Ipda Saladin, tercium bau minuman keras (miras).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Dion Kota
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Gregorius Edwin Wato (21), mahasiswa semester III Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, tewas di tempat akibat kecelakaan lalulintas (lakalantas) tunggal, Jumat (19/9/2014), sekitar pukul 03.20 Wita.
Korban mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU warna hitam DH 2744 WA dalam keadaan mabuk setelah mengikuti pesta wisuda temannya di Jalan Bajawa, Kelurahan Fatululi, Kota Kupang.
Dalam perjalanan pulang ke Penfui melintasi ruas Jalan Frans Seda, Gregorius melarikan sepeda motornya dalam kecepatan tinggi sehingga hilang kendali. Sepeda motor keluar jalur (badan jalan) dan menabrak tiang listrik di depan SMP Negeri 5 Kupang.
Korban tidak mengggunakan helm pada saat kejadian. Gregorius tewas di tempat karena kepalanya pecah membentur tiang listrik. Jenazah Gregorius ditemukan oleh polisi lalu lintas yang sedang bertugas, langsung dibawah ke Rumah Sakit Umum (RSU) Prof Dr WZ Johannes Kupang.
Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polres Kupang Kota, Ipda Saladin, di ruang kerjanya mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TK) diduga kuat kecelakaan yang menimpa Gregorius Edwin Wato adalah kecelakaan tunggal.
Ia menjelaskan, pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.20 Wita, Gregorius melaju kencang dengan sepeda motor Satria FU di Jalan Frans Seda dari arah Fatululi menuju Bundaraan PU.
Sesampai di depan SMP Negeri 5 Kupang, Gregorius hilang keseimbangan sehingga sepeda motor keluar jalur dan menabrak tiang listrik. Karena benturan pada kepala sangat keras menghantam tiang listrik, kepala Gregorius pecah dan isi kepalanya keluar.
Gregorius tewas di tempat kejadian. Dari mulut korban, ungkap Ipda Saladin, tercium bau minuman keras (miras).
"Kami menduga korban mengendarai sepeda motor dalam keadaan mabuk," kata Saladin.
Kepala Satuan (Kasat) Lantas Polres Kupang Kota, AKP Asdini Pratama Putra, mengatakan peristiwa ini menjadi peringatan bagi yang lain agar mematuhi peraturan berlalulintas sehingga keselamatan di jalan raya lebih terjamin.
"Sampai saat ini belum ada saksi mata yang melihat kejadian ini. Jika ada masyarakat yang melihat kecelakaan ini dapat menginformasikan kepada kami. Saat ini motor korban telah kami amankan untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Asdin.
Kepala IPJ RSU Johannes Kupang, Okto Boimau, mengatakan, pihaknya menerima jenazah Gregorius sekitar pukul 04.30 Wita.
"Jenazah korban diantar pihak kepolisian. Awalnya jenazah korban ini tanpa identitas karena pihak kepolisian tidak menemukan identitas korban. Selanjutnya jenazah korban disimpan di freezer sampai pihak keluarga datang," ujar Okto.
Pantauan Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di ruang jenazah, kepala korban terbelah hingga isi otak korban keluar dan ditampug di dalam sebuah plastik putih. Gregorius memakai baju hitam bertulis kidrock dan celana jeans warna abu-abu. Di tangan kiri Gregorius terdapat dua gelang warna hitam.
Di Kantor Satlantas Polres Kupang Kota di Jalan Nangka, sepeda motor yang dikendarai Gregorius terlihat rusak parah. Jok tempat duduk, bodi motor dan lampu depan motor tidak ada lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.