Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Camat Langowan Selatan Datangi Desa Rumbia Tiga Kali Sebulan

Camat Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa, Dolfie Tumangkeng mengaku rata-rata jumlah kunjungan ke Desa Rumbia tiap bulannya mencapai 3 sampai 4 kali

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Camat Langowan Selatan Datangi Desa Rumbia Tiga Kali Sebulan
Tribun Manado/Finneke Wolajan
Anak-anak Rumbia tidak kenal internet, tidak kenal game online, tapi mengenali sepak bola. 

TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Bolos sekolah lalu main game online sudah merasuki banyak pelajar di Kota Manado. Namun bagi anak-anak yang tinggal di Desa Rumbia, Kecamatan Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa, internet saja mereka tidak tahu.

Mereka tak mampu membayar biaya naik angkutan umum berupa mobil pikap ketika hendak ke pusat kota di Langowan. Biayanya selangit, mencapai Rp 120 ribu. Apalagi jika harus ke Tondano sebagai ibu kota kabupaten.

Hidup di Desa Rumbia, membuat warga di desa terpencil tersebut tak tersentuh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terlebih anak-anak.

Dari ratusan penduduk, bisa dihitung dengan jari warga yang memiliki handphone. Itu pun sangat jarang digunakan karena sinyalnya sangat lemah. Bahkan sering hilang.

Pantauan Tribun Manado (Tribunnews.com Network), jalan berkelok yang menanjak dan menurun hampir selalu ditemui. Jalanan sempit yang hanya meninggalkan bebatuan dasar terpantau di banyak titik.

Jalanan tersebut melewati dua desa yakni Atep dan Palamba. Kemudian melewati jalan lingkar timur Sulut, baru kemudian masuk ke jalanan yang kembali rusak parah menuju Desa Rumbia.

Keadaan pemukiman warga yang umumnya hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar tersebut terlihat sederhana, hanya beberapa rumah yang permanen.

Berita Rekomendasi

Sementara lainnya terbuat dari papan, kecil dan terlihat tua. Ada tiga rumah ibadah, yakni gereja GMIM, Pantekosta dan sebuah masjid.

Camat Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa, Dolfie Tumangkeng mengaku rata-rata jumlah kunjungan ke Desa Rumbia tiap bulannya mencapai 3 sampai 4 kali.

"Saya lumayan sering ke sana, tiap bulan mencapai 3 sampai 4 kali. Ke sana dalam rangka undangan acara-acara yang ada," ujar Camat Dolfie Tumangkeng, Minggu (21/9/2014) malam.

Selain itu, kunjungan ke Desa Rumbia juga untuk mendampingi kunjungan Pemkab Minahasa dalam rangka Musrenbang tiap tahunnya, atau saat reses wakil rakyat ke sana.

"Saya sebagai camat otomatis harus mendampingi kunjungan-kunjungan tersebut," tuturnya.

Diakuinya memang, akses jalan ke sana berat. Sepengetahuannya baru sekitar satu sampai dua kilometer yang bagus. Dolfie pun mengakui, pihaknya terus mengupayakan agar infrastruktur menuju Desa Rumbia, juga Desa Temboan dapat dibangun.

"Berat memang, jalannya rusak parah. Baru sekitar 1 hingga 2 kilometer yang dibangun. Katanya akan ditambah tahun 2015 mendatang," jelasnya.

Pihaknya pun berkomitmen untuk terus mengupayakan pembangunan di daerah tersebut.

"Kita terus mengupayakan membangunan empat sektor di sana. Pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur umum. Karena dengan keadaan seperti itu memang sangat sulit bagi mereka. Semoga kehidupan warga pesisir di Langowan Selatan bisa lebih baik," harapnya. (fin)

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas