UKM Binaan Sampoerna: Buat Inovasi Setiap Saat
“Melalui PPK Sampoerna, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi kewirausahaan baik di tingkat lokal maupun nasional dengan memberikan
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - PT HM Sampoerna Tbk, melalui payung program “Sampoerna untuk Indonesia”, mengundang para awpk media untuk berkunjung ke empat lokasi produksi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan Sampoerna yang berlokasi di sekitar Kota Surabaya pada hari Minggu, 21 September 2014.
Lima UKM binaan Sampoerna yang mendapat kesempatan untuk memperkenalkan dan menjelaskan mengenai usaha mereka secara langsung kepada para awak media.
Pertama, Chrysant Candra Puspa pengusaha kerajinan dari eceng gondok.
Kedua, Lulut Sri Yuliani pengrajin aneka olahan berbahan baku tanaman mangrove.
Ketiga, Khoirul dan Nur Fadilah yang bergerak di bidang makanan ringan.
Keempat, Nanik Hari pengusaha kerajinan daur ulang dari daun-daun kering.
Kelima wirausahawan ini merupakan perwakilan dari ribuan UKM yang telah mendapatkan pelatihan pengembangan usaha dari Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna yang berlokasi di Sukorejo.
“Melalui PPK Sampoerna, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi kewirausahaan baik di tingkat lokal maupun nasional dengan memberikan serangkaian pelatihan yang didukung fasilitas penunjang agar para UKM dapat berkembang sesuai dengan jenis usaha yang diminati. Kami berharap mampu menciptakan UKM yang mampu terus berinovasi dan siap berkompetisi setiap saat,” jelas Manager CSR & Contributions PT HM Sampoerna Tbk., Taruli Aritonang.
PPK Sampoerna merupakan pusat pelatihan kewirausahaan yang didirikan di atas lahan seluas sekitar 27 hektar dekat pabrik Sampoerna di Sukorejo yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha kecil dan menengah melalui serangkaian kegiatan pelatihan terpadu.
Untuk mendukung aktivitas-aktivitas di PPK Sampoerna, terdapat sejumlah fasilitas dan tenaga ahli yang membantu para UKM untuk dapat mengembangkan usahanya.
Fasilitas yang tersedia meliputi rumah kaca, ruang riset dan pelatihan untuk pengembangan produk makanan, area demo untuk sayur organik dan buah-buahan, peternakan kambing dan sapi, serta area untuk inkubasi.
Bagi para UKM binaan yang telah mendapatkan pelatihan, PPK Sampoerna merupakan fasilitas yang mampu mendorong pengembangan usaha, baik dari sisi produk maupun pemasaran.
Lulut Sri Yuliani pengrajin aneka olahan berbahan baku tanaman mangrove mengatakan bahwa UKM yang dijalankannya telah mampu menembus ke pasar internasional.
Selain itu, dengan adanya kerjasama dengan dinas terkait, usahanya juga kerap dikunjungi tamu-tamu yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai proses pengolahan yang dilakukannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.