Perusahaan Rokok Pun Tolak Sponsori Futsal
”Saya sebenarnya sudah memberikan alternatif, agar brandingnya menggunakan huruf W. Maksud saya, huruf W sudah cukup mengingatkan masyarakat, tanpa h
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Robert Nepa Seno, pemilik EO Nepsen Organizer, punya pengalaman pahit.
Ia gagal mendapat sponsor dalam event Liga Futsal Mahasiswa (Lifuma) Surabaya yang digelarnya.
Padahal sebelum ketentuan sponsor rokok diperketat, ia sudah langganan dengan sponsor pabrikan rokok.
Robert menceritakan, ketika ia hendak menjalin kerja sama dengan produsen rokok Wismilak.
Namun perusahaan rokok berbasis di Surabaya itu khawatir sponsor yang akan diberikan itu nantinya berdampak hukum.
Berbeda dengan sponsor-sponsor tahun sebelumnya, mulai tahun sponsor dari produk tembakau sama sekali tidak boleh ada muatan promosi.
Jadi tidak boleh ada branding, tulisan, ataupun logo apapun dalam arena itu yang berhubungan dengan produk rokok pemberi sponsor.
Jangankan bendera atau umbul-umbul, logo pada kaus panitia pun dilarang.
”Saya sebenarnya sudah memberikan alternatif, agar brandingnya menggunakan huruf W. Maksud saya, huruf W sudah cukup mengingatkan masyarakat, tanpa harus menulis merek lengkap Wismilak. Tapi Wismilak tetap tidak mau, ” kata Robert.
Namun manajemen Wismilak tidak berani ambil risiko. Beberapa pertimbangan diutarakan.
Pertama, penggunaan huruf W itu punya konsekuensi Wismilak harus menggunakan branding itu selamanya.
”Itu cukup riskan dilakukan karena menyangkut merek,” kata Robert.
Satu lagi yang bikin Wismilak berfikir berkali-kali. Liga Futsal itu sebuah pertandingan yang kemungkinan besar akan diliput media. Khususnya media-media olahraga.
Padahal PP 109/2012 tegas menyatakan, semua kegiatan yang disponsori rokok tidak boleh diliput media. (idl/ook/sha/day/ben)