TRIBUNNEWS.COM,JEMBER - Bus terguling di Desa/Kecamatan Sukorambi, Jember akibat rem blong. Peristiwa itu merenggut korban jiwa karena bus melaju di jalana menurun.

Bus milik PO Tjipto itu dikendarai tiga orang yang semuanya karyawan PO Tjipto. Ketiganya mekanik, kernet dan staf kantor.

Bus itu dikemudikan oleh Bagyo yang sehari-hari menjadi mekanik di PO tersebut.

Senin (29/9/2014), Bagyo ditemani kernet Wawan dan seorang pegawai yang bernama Sukron hendak mengambil ban bus di sekitar Terminal Tawangalun. Ketiganya mengendarai sebuah bus yang masih dalam perbaikan.

Bagyo, sang mekanik, yang menyetir bus. Setibanya di Lapangan Kecamatan Sukorambi yang berjarak sekitar 1,5 KM dari garasi bus Tjipto, awak bus mendapati kalau rem blong.

Jalanan yang dilewati bus itu menurun. Akhirnya salah satu kru yakni Sukron meloncat turun.

Bus terus melaju. Setibanya di sekitar Polsek Sukorambi, sopir mematika mesin dan berjalan memakai perseneling satu.

Namun jalanan melandai cukup tajam dan menikung setelah Polsek Sukorambi.

Sekitar 100 meter dari kantor polisi sektor itu, bus tidak terkendali.

Bus akhirnya terguling dan terpelanting ke kiri jalan dan berhenti setelah menabrak pohon jati.

Bus bagian depan ringsek. Bagyo terjepit di dalam bus hingga meninggal di lokasi kejadian.

Sedangkan kernetnya, Wawan selamat karena berhasil melompat.

"Dari pemeriksaan di lokasi dan para saksi diketahui kalau rem bus blong. Bus itu sendiri tidak layak jalan karena masih dalam perbaikan," ujar Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Jember Ipda Suyitno, Selasa (30/9/2014).

Selasa (30/9/2014) bangkai bus masih berada di lokasi kejadian. Petugas masih kesulitan mengevakuasi bus karena kendaraan penarik tidak kuat menarik tubuh bus itu.