Erminia Colucci Dari University of Melbourne Lakukan Penelitian Pasung di Jawa Barat
Psikolog dan peneliti berkewarganegaraan Australia-Italia, Erminia Colucci melakukan penelitian pasung
Editor: Budi Prasetyo
Tak hanya menampilkan praktek pasung, ‘Breaking the Chains’ juga menampilkan usaha LSM Komunitas Sehat Jiwa untuk membujuk para keluarga penderita penyakit jiwa untuk meninggalkan praktek pasung dan, sebagai gantinya, mendukung sang penderita menjalani pengobatan secara medis.
“Indonesia sebenarnya negara berpendapatan rendah pertama dengan masalah ini yang menerapkan program nasional untuk bebas pasung,” ucap Colucci.
Diharapkan, dengan menampilkan penelitiannya tentang praktek pasung dalam bentuk film, lebih banyak yang memperhatikan isu ini, ketimbang hanya membahasnya di dunia akademik melalui penulisan makalah dan sebagainya.
Bunuh Diri Salah Satu Penyebab Kematian Terbesar di Dunia
Selain meneliti tentang pelanggaran HAM terhadap mereka yang berpenyakit jiwa, Colucci, yang memiliki latar belakang ilmu psikologi dan antropologi, juga giat meneliti dan berkampanye tentang fenomena bunuh diri.
Laporan tentang fenomena bunuh diri di dunia yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO) bulan September 2014 menyebutkan bahwa secara global, bunuh diri menempati posisi kedua dalam penyebab utama kematian mereka yang berusia 15 hingga 29 tahun.
Seperti halnya dengan penyakit jiwa, warganegara manapun bisa bunuh diri, namun penyikapan terhadap hal ini berbeda-beda di tiap negara, dan seringkali penyikapan tersebut tergantung sumber daya dan dana yang ada.
Australia, misalnya, memiliki badan dan strategi nasional untuk mencegah warganya bunuh diri, sementara hal yang sama tak ada di banyak negara berkembang.
Padahal, menurut Colucci, penduduk usia muda begitu penting bagi negara berkembang, dan kawasan Asia Pasifik, di mana banyak terdapat negara berkembang.
“Banyak nyawa yang hilang karena bunuh diri, banyak juga yang menderita kecacatan karena berusaha bunuh diri, jadi bunuh diri adalah isu yang sangat penting di seluruh dunia, tapi terutama di kawasan Asia Pasifik,” ucapnya.
Masalah bunuh diri tak hanya berkisar seputar penyakit jiwa. Ada juga faktor-faktor sosial seperti hak dan keadilan sosial yang bermain, jelas Colucci.
“Belum banyak yang mempertahankan hubungan antara bunuh diri dengan HAM dan hak perempuan. Dan itu salah satu isu yang sangat saya perhatikan,” ucapnya.(ABC/ Australia)