Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Nasihul, 3 Tahun Hidup Menahan Sakit dengan Perut Berlubang

Tiga tahun sejak menjalani operasi usus besar akibat TBC usus, Nasihul Asfiya (22), hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Nasihul, 3 Tahun Hidup Menahan Sakit dengan Perut Berlubang
ist
Ilustrasi sakit perut. 

Padahal goncangan keras membuat usus besarnya keluar yang artinya menimbulkan rasa sakit.

Oleh dokter yang memeriksa, Nasihul yang berat badanya kurang dari 35kg hanya diberikan obat TBC dan diminta menjaga kebersihan pada lubang di perutnya.

"Untuk area lubang dibersihkan dengan cairan infus. Ini dilakukan setiap saat karena cairan dalam perut selalu keluar terutama beberapa waktu setelah makan," terang Nasihul yang hanya
Meski menjalani perawatan di rumah, biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Beruntung keluarga besar neneknya sampai saat ini bersedia urunan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Untuk kain kasa saja perlu dana Rp1.250.000 per bulannya. Karena harus sering menganti kain kasa yang menutup lubang di perutnya, Keluarga Nasihul membeli kasa gulungan ukuran besar yang satu gulung dibeli Rp125.000.

Sedangkan infus perlu dua dus lebih dengan satu dusnya harus ditebus dengan harga Rp130.000.

"Itu belum biaya lainnya, seperti beli salep dan sebagainya," lanjut Aziz yang menjadi guru agama dan mengelola pesantren kecil di kampungnya.

Harapan Nasihul untuk sembuh memang ada karena menurut dokter yang memeriksanya, rumah sakit umum Dr Soetomo di Surabaya atau Saiful Anwar di Malang punya alat dan dokter spesialis yang kompeten untuk mengobati sakitnya.

Berita Rekomendasi

Nasihul juga sudah terdaftar sebagai pasien BPJS sehingga tak khawatir mengenai biaya operasi.

Meski demikian, Nasihul tetap butuh dana besar selama nanti tinggal di Surabaya untuk menunggu waktu operasi. Biaya itu meliputi uang kost dan membeli kain kasa, infus dan kebutuhan sehari-hari.

"Di Banyuwangi sebenarnya (dokternya) bisa. Tapi tidak ada alatnya. Katanya yang bisa di Malang, Surabaya atau Bali," kata Nasihul yang sehari-harinya hanya mendapat hiburan melalui sebuah ponsel android agar dirinya mengetahui kabar berita tentang Indonesia dan luar negeri.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas