Lokalisasi Gude Madiun Ditutup, Puluhan PSK Ditawari Jadi TKW
"Dalam sosialisasi, kami menawarkan kerja dan pelatihan di dalam dan luar negeri serta konseling dengan Lembaga Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Madiu
TRIBUNNEWS.COM,MADIUN - Sekitar 77 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menghuni lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude yang ada di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur ditawari pelatihan dan pekerjaan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Madiun.
Selain ditawari pekerjaan di dalam negeri mereka juga ditawari pekerjaan diluar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW).
"Dalam sosialisasi, kami menawarkan kerja dan pelatihan di dalam dan luar negeri serta konseling dengan Lembaga Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Madiun," terang Kepala Dinsosnakertrans Pemkab Madiun, Suyadi kepada Surya, Rabu (1/10/2014).
Lebih jauh, Suyadi menguraikan sosialisasi yang diikuti sekitar 170 peserta mulai dari PSK, mucikari, pemilik wisma serta sejumlah warga yang memiliki usaha di dalam lokalisasi dan merupakan warga tetangga lokalisasi itu, tujuannya semata-mata untuk persiapan pemulangan PSK yang ada di lokalisasi Gude.
"Makanya kami menawarkan bagi PSK yang berminat akan ditampung di PJTKI yang akan siap melatih selama 2 bulan dan siap menempatkan mereka bekerja diluar negeri dengan biaya PJTKI itu. Berapa pun yang minat atas tawaran itu akan kami tampung. Kan target hari ini mencari informasi dan minat PSK," imbuhnya.
Selain itu, Suyadi berharap jika para PSK yang terdiri dari 11 orang merupakan warga Kabupaten Madiun, 46 orang merupakan warga diluar Kabupaten Madiun dan 16 orang merupakan warga asal dari luar Jawa Timur itu, mau menerima tawaran Dinsonakertrans Pemkab Madiun itu.
Alasannya, penutupan lokalisasi Gude dipastikan bakal ditutup Nopember 2014. Hanya saja, untuk tanggal pastinya pelaksanaan masih menunggu keputusan tim pemulangan.
"Kan macam-macam PSK. Bagi yang lulusan SD akan kami tampung kerja informal menjadi Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) atau pembantu rumah tangga di luar negeri. Kalau yang lulusan SMP dan SMA akan kami salurkan ke pekerjaan formal mulai dari rumah jompo, rumah balita dan restoran," ungkapnya.
Sedangkan negara tujuannya kata Suyadi diantaranya adalah Taiwan, Hongkong, Singapura dan Malaysia.
Dalam waktu dekat ini, pihak PJTKI Prima Duta Sejati yang berkantor di Pandaan, Kabupaten Pasuraan dan memiliki cabang di Surabaya dan Madiun itu, sudah siap menerima 30 PSK yang mau bertaubat mencari pekerjaan lain.
"Pelatihannya tak perlu jauh-jauh ke Surabaya atau Pandaan, cukup ke Uteran, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun karena disana ada kantor PJTKI yang bersedia menerima para PSK yang mau jadi TKW itu," paparnya.
Sementara para PSK yang mau menerima tawaran itu, kaya Suyadi bakal tetap mendapatkan pesangon yakni senilai Rp 5,050 juta per orang tanpa melihat ber KTP Madiun atau kota lainnya.
"Tetap mereka akan dapat pesangon sebesar itu. Kan sudah kami ajukan ke Kementerian Sosial sekarang sudah diproses dan tinggal pengesahanya saja," ungkapnya.
Sedangkan kendala untuk pekerjaan di dalam negeri yang rata-rata harus berusia minimal 19 tahun dan maksimal 25 tahun menyebabkan para PSK bakal kesulitan ditampung untuk dipekerjaan di dalam negeri termasuk ke Batam.
"Sementara kan kalau jadi TKW batasan umurnya sampai 40 tahun. Masih banyak PSK usia di bawah 40 tahun. Wong sebagian besar berusia dibawa 30 tahun. Tetapi, kalau ada yang usianya memenuhi syarat kami juga siap menyalurkan bekerja di Batam," pungkasnya.