Rio Gagal Dapat Tiga Liter Bensin untuk Antar Anaknya Bersekolah
"Saya sudah mengantre dua setengah jam hanya untuk Rp 20 ribu saja atau cuma sekitar tiga liter saja,” kata Rio.
Editor: Y Gustaman
Laporan Tribun Batam, M Sarih
TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Seorang pria paruh baya harus melepaskan diri dari antrean panjang. Niatnya mengisi bensin motornya untuk mengantar anak-anak ke sekolah besok tak kesampaian.
Rio harus meninggalkan lokasi SPBU Karimun, Jumat (3/10/2014). Hatinya gentar melihat barisan panjang orang dengan kendaraannya masing-masing menunggu giliran membeli bensin. Pagi itu cuaca Karimun panas.
"Saya sudah mengantre dua setengah jam hanya untuk Rp 20 ribu saja atau cuma sekitar tiga liter saja,” kata Rio yang membawa sepeda motor bebek merek Honda Supra kepada Tribun Batam.
Ia penuh harap, bensin yang dibelinya dapat mengantar anak-anaknya ke sekolah. Lantaran tak cukup kuat menahan terik, Rio balik kanan sambil mendorong motor yang tangkinya belum terisi bensin.
Sejak Kamis (2/10/2014), SPBU Karimun diserbu pengendara roda dua dan empat, berharap mendapat bensin. Antrean ini bukan tersebab pasokan BBM terputus, tapi salah satu pompa tak digunakan.
"Sebenarnya lancar-lancar saja. Hanya kemarin memang ada pompa yang tidak kita gunakan karena memang stok kurang. Hari ini sudah masuk lagi,” kata Manajer Operasional SPBU Karimun Irwanto.