TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Belum diketahuinya keberadaan kapal layar motor Jabal Nur yang berlayar dari Pulau Raas, Sumenep menuju Singaraja, Bali, membuat keluarga para penumpang panik.

Arief Mahmudi, kerabat yang ada di Desa Puteran, Singaraja, Bali hanya bisa berharap kapal yang mengangkut anggota keluarganya hanya terombang-ambing di laut bukan tenggelam karena dihantam ombak.

"Semoga bukan tenggelam," ucap Arief saat dihubungi melalui telepon selularnya, Selasa (7/10/2014).

Arief bercerita, sempat ada kabar perahu ditemukan dan berhasil dievakuasi. Namun setelah dikonfirmasi ke tim SAR hasilnya nihil.

"Informasinya sudah dievakuasi, tapi kalau sudah merapat atau masih ada (tidak tenggelam)  pasti sudah ada kontak. Sedangkan ini belum ada kontak, jadi info kapal sudah dievakuasi info yang salah. Kapal masih hilang, dan tim SAR belum menemukannya," ucap Arief.

Arief menuturkan, dirinya mendapat kontak dari seorang penumpang kapal yang menyebutkan saat berada di perairan Selat Madura, mesin kapal mengalami masalah.

Namun dirinya lupa menanyakan bagaimana situasi cuaca saat itu, apakah normal atau sedang ada gelombang tinggi.

"Katanya mesinnya mati, tapi setelah itu tidak ada kontak lagi. Ini membuat semuanya khawatir," lanjutnya.

Informasi yang diterima Arief, kapal Jabal Nur yang berlayar ke Bali ini berisi 30 orang dewasa dan banyak anak kecil.

"Jumlahnya saya tidak tahu persis, tapi 30 diantaranya adalah orang dewasa, sisanya anak-anak," ucapnya.

Adapun kedatangan rombongan ke Singaraja ini untuk menghadiri pesta pernikahan.

"Disini ada saudara yang mengelar pernikahan, dan rombongan dari Madura ini mau hadir di acara itu," ucapnya.