Polisi Tangkap 5 Kapal Pembawa Solar Ilegal
"Solar harus didistribusikan hingga habis, tapi menyisakan 6 ton solar di tangkinya. Sisa solar itu kemudian dijual kepada SPOB La Lestari.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Penyelewengan jual beli Bahan Bakar Minyak (BBM) di laut masih terus terjadi.
Kali ini BBM jenis solar ilegal terjadi di perairan Madura dan Banyuwangi.
Peredaran BBM ilegal itu berhasil diungkap Ditpolair Polda Jatim, dengan menagamankan lima kapal, lima tersangka, dan 20 ton solar ilegal.
Lima tersangka dibekuk petugas Ditpolair, yakni, Nahkoda KM Sumber laut 2 Hamzah A Hamid, Pemilik Perahu Motor (PM) Sumber Rejeki Suprianto, dan Nakhoda kapal tanpa nama Mulyadi.
Mereka ditangkap di perairan Madura dengan barang bukti berupa 14 ton BBM ilegal jenis solar.
Sedang penangkapan di perairan Banyuwangi, petugas mengamankan dua tersangka, yakni Alamsyah Aslam Pengawas Kapal Self Propeller Oil Barge (SPOB) LA Lestari 01 milik PT Gemilang Sukses Abadi Perkasa, dan Nahkoda SPOB Farah Asyifa Adios 01 Albert Antu.
Barang bukti yang diamankan BBM jenis solar, dengan rincian enam ton sudah disalurkan ke SPOB La Lestari 01, dan 40 ton masih di dalam SPOB Farah Asyifa Adios 01.
Kasubdit Gakkum Ditpoair Polda Jatim AKBP Nyoman Budiarja menjelaskan, kasus pertama dilakukan oleh dua kapal Self Propeller Oil Barge (SPOB) yakni SPOB Farah Asyifa Adios-01 dan SPOB La Lestari 01.
SPOB Farah Asyifa adalah kapal rekanan Pertamina yang ditugaskan mendistribusikan solar ke pulau-pulau terpencil seperti Pulau Sapeken dan Masalembu. Total solar yang dapat dimuat SPOB Farah Asyifa adalah 46 ton.
"Solar harus didistribusikan hingga habis, tapi menyisakan 6 ton solar di tangkinya. Sisa solar itu kemudian dijual kepada SPOB La Lestari.
