Bisa Jual Sesuai HPP Tapi Pembayaran Mundur
“Kami tetap was-was juga. Dibilang aman ya tidak. HPP yang ditetapkan pemerintah hanya menolong agar kami tidak rugi saja atau balik modal tanpa untun
"Yang balik modal pun pembayarannya masih terlambat," katanya.
Masa giling tebu dalam satu tahun dimulai pada Mei sampai Desember. Pada masa-masa inilah para petani tebu bisa mengais keuntungan.
“Tapi kondisi tahun ini benar-benar buntung. Tidak untung tapi buntung. Kami bertani tetapi sulit menikmati hasil panen,” ujarnya.
Kondisi ini membuat petani kebingungan mencari sumber dana talangan. Sehingga, tidak sedikit petani yang memilih menjual tebunya dengan harga di bawah HPP.
Para petani ini butuh dana cepat untuk segera berproduksi kembali.
“Kalau tidak hutang akan semakin menumpuk,” imbuhnya.
Anang yang memiliki lahan di Kecamatan Pesantren , Kota Kediri ini mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi saat ini.
Banyak di antara anggota koperasinya yang frustasi. Dia hanya berharap, pemerintah bisa berpihak kepada petani.
Dia khawatir, sektor pertanian bakal semakin ditinggalkan. Anang sendiri merupakan petani tebu dari generasi yang diwariskan orang tuanya.