Sumber Air Panas di Garut Berpotensi jadi Energi Panas Bumi
Sejumlah sumber air panas yang bermunculan di beberapa titik di Kabupaten Garut dinilai perlu dikaji lebih dalam dan menyeluruh.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Sejumlah sumber air panas yang bermunculan di beberapa titik di Kabupaten Garut dinilai perlu dikaji lebih dalam dan menyeluruh.
Munculnya sumber air panas dapat menandakan potensi panas bumi atau energi geothermal yang terkandung di sekitar lokasi tersebut.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut, Uu Saepudin, mengatakan terdapat beberapa sumber air panas yang muncul di beberapa tempat di Garut, selain yang sudah digunakan untuk kawasan wisata atau pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Pihaknya, kata Uu, telah melakukan pengkajian terhadap sumber air panas yang muncul di Kampung Copong, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garutkota.
Hanya saja, suhu di sumber air panas tersebut tidak konsisten dan sering naik atau turun dengan cepat.
"Kalau sumber air itu mengeluarkan air panas dengan kontinuitas suhu dan volume yang tetap dalam beberapa jangka waktu lama, kemungkinan ada potensi panas bumi. Tapi, yang di Copong ini sudah mulai dingin. Mungkin hanya ada letupan selintas," kata Uu, Kamis (16/10).
Hal berbeda didapat dari hasil penelitian sementara terhadap sumber air panas di Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening.
Suhu dan volume air panas yang keluar dinilai konsisten dan diduga terdapat kandungan energi panas bumi di sekitar sumber air tersebut.
"Tetapi, secara keseluruhan, kami belum mendapat hasil penelitian eksplorasinya. Lokasi ini memang satu kawasan dengan Gunung Karaha yang juga menghasilkan panas bumi," kata Uu.
Perubahan suhu dari sumber air dingin menjadi panas, katanya, bisa saja terjadi di sekeliling gunung api. Seperti air panas di Cipanas yang berasa dari titik geothermal di Guntur Masigit. Kawasan ini pun masuk ke dalam wilayah pertambangan panas bumi Kamojang.
Tidak hanya di Cipanas dan Darajat, sumber air panas dapat ditemukan di sejumlah tempat lainnya di Garut. Mulai dari sumber air panas yang dijadikan kolam rendam di Kecamatan Pakenjeng, Cisurupan, dan Kawah Talaga Bodas di Wanaraja, sumber air panas pun muncul di Garutkota dan Sukawening.
Di Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, pancuran air bersih biasa kemudian berubah setelah mengeluarkan air panas.
Hal serupa pun terjadi di Kelurahan Sukamentri di Kecamatan Garutkota. Sumber air panas ini pun dipakai warga, mulai untuk mandi sampai dibawa untuk mengobati penyakit.
Kabupaten Garut sebagai daerah yang memiliki banyak gunung api memiliki tujuh titik wilayah potensi energi panas bumi atau geothermal.
Dari jumlah tersebut, baru dua titik di antaranya yang telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Uu mengatakan dua titik sumber energi panas bumi yang telah dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik adalah Kawasan Darajat di Kecamatan Pasirwangi dan Kawasan Kamojang di Kecamatan Samarang.
Kawasan Darajat dimanfaatkan oleh Chevron Geothermal Indonesia, Ltd sebesar 270 megawatt dari potensi total 350 megawatt.
Sedangkan, kawasan Kamojang dimanfaatkan PT Indonesia Power UBP Kamojang sebesar 200 megawatt dari total potensi 300 megawatt. (Sam)