Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wabah Difteri Menyerang Siswa SDN Tanjungrejo 5 Kota Malang

"Tunggu kepala sekolah saja. Kepala sekolah dan wakil-nya sedang rapat. Kami tidak berani memberi izin," kata wali kelas 6 SDN Tanjungrejo 5, Agung Se

zoom-in Wabah Difteri Menyerang Siswa SDN Tanjungrejo 5 Kota Malang
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Seorang murid ketakutan ketika petugas medis memberikan suntikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) di SDN Bawakaraeng 3, jl Gunung bawakaraeng, Makassar, Sulsel, Rabu (15/10). Kegiatan imunisasi itu merupakan bagian dari program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) guna memberikan perlindungan bagi anak-anak usia sekolah dasar terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Sejumlah siswa SDN Tanjurngrejo 5, Sukun, Kota Malang,Jawa Timur terserang penyakit difteri. Wabah penyakit difteri menyerang para siswa sejak seminggu lalu.

Untuk mengantisipasi penyebaran wabah difteri, para siswa dan guru harus memakai masker saat kegiatan belajar mengajar, Senin (20/10/2014).

Sayang, pihak sekolah tidak memperbolehkan media mengambil gambar aktivitas siswa di sekolah itu.

"Tunggu kepala sekolah saja. Kepala sekolah dan wakil-nya sedang rapat. Kami tidak berani memberi izin," kata wali kelas 6 SDN Tanjungrejo 5, Agung Setyo, saat wartawan hendak melihat aktivitas siswa di sekolah itu.

Ia mengatakan, awalnya hanya ada satu siswa kelas 6 yang positif terkena penyakit difteri. Siswa tersebut sempat dirawat di rumah sakit. Jarak satu minggu, wabah penyakit difteri menular ke siswa lain.

"Saya juga kena, tapi sekarang sudah sembuh," ujar Agung.

Pihak sekolah langsung melaporkan kasus itu ke puskesmas setempat. Puskesmas mendatang tim medis untuk melakukan pemeriksaan ke siswa dan guru pengajar di kelas 6. Jumlah siswa kelas 6 ada 38 orang.

BERITA REKOMENDASI

Hasil pemeriksaan dari tim medis menyebutkan ada 10 orang yang positif terkena difteri. Rinciannya, sembilan siswa dan satu guru.

Para siswa yang terkena difteri mengalami panas tinggi dan susah untuk menelan makanan. Otot di tubuh mereka juga lemas.

"Yang diperiksa hanya siswa kelas 6 dan guru pengajar di kelas 6 saja. Sekarang, para siswa dan guru memakai masker saat kegiatan belajar mengajar," katanya.

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas