Harga Karet Mentah Ditingkat Petani Ciamis Melorot
Sejak lebaran harga karet mentah berupa karet mentah (sheet) dan gumpalan karet segar tak kunjung naik
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.CIAMIS, - Sejak lebaran harga karet mentah berupa karet mentah (sheet) dan gumpalan karet segar hasil sadapan (leum) di tingkat petani di Ciamis tak kunjung naik.
Seperti harga lembaran sheet yang sebelum lebaran harganya sampai Rp 25.000 per kg kini pada pertengahan Oktober hanya Rp 16.000 per kg. Sementara leum anjlok dari Rp 8.000 ke Rp 4.500 per kg.
Angga Nugraha, petani karet rakyat di Dusun Linggaharja, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambaksari Ciamis, mengaku tidak mengetahui pasti penyebab turunnya harga karet di tingkat petani sejak lebaran lalu.
Yang pasti menurut, Angga, harga karet di tingkat petani baik itu sheet maupun leum sangat ditentukan oleh penampung (bandar). "Petani tidak punya nilai tawar apapun. Yang menentukan harga adalah penampung. Mereka datang langsung ke rumah petani. Kebetulan yang suka beli karet petani di Tambaksari adalah bandar dari Dayeuhluhur (Cilacap, Jateng), mereka yang menentukan harga," ujar Angga yang mengelola 7 hektare kebun karet rakyat di Dusun Linggaharja kepada Tribun di Ciamis, kemarin.
Karena sifat karet mentah (sheet dan leum) bisa tahan lama, kata Angga, sebenarnya petani bisa menahan karet hasil sadapan mereka, disimpan sampai tingkat harga yang bagus.
Tetapi kebutuhan sehari-hari membuat petani terpaksa menjual karet mereka, meski harganya rendah. Lain halnya kalau di Tambaksari ada kelompok tani karet. Dengan adanya kelompok tani karet atau lembaga apapun namanya, petani karet bisa bersatu dan punya kekuatan termasuk dalam menentukan harga sheet dan leum.
"Sekarang yang dominan bermain dalam menentukan harga kan bandar ," ujarnya.
Di Tambaksari, kata Angga, perkebunan karet rakyat terus berkembang. Kini ada sekitar 40 hektare tumbuhan karet yang sudah memasuki masa sadap, yang dikelola sekitar 23 petani.
"Belum lagi di Cisaga, Sukadana, Rancah, Rajadesa, Jatinegara bahkan juga Panawangan. Ratusan petani bergerak di bidang karet rakyat. Jadi pemerintah daerah Ciamis sudah seharusnya turun tangan membina karet rakyat ini, terutama terkait pemasaran karetnya," katanya.
Meski di Tambaksari ada sekitar 40 hektare karet yang setiap hari memproduksi sheet dan leum, namun karet tersebut tercatat sebagai produksi Cilacap karena yang belinya adalah bandar-bandar dari Cilacap. "Tragis juga memang, Tambaksari punya kebun karet tapi produksi sheet dan leum- nya tercatat sebagai hasil karet Cilacap," kata Angga. (sta)