Perampok Cari Akses yang Mudah Untuk Melarikan Diri
“Pelaku jarang beraksi di swalayan atau pusat perbelanjaan karena kesulitan melarikan diri. Petugas keamanan pun mudah menangkapnya,” kata pria yang a
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Penjahat tidak sembarangan memilih mini market yang akan dijarah. Dari 12 lokasi yang pernah menjadi sasaran perampokan atau pencurian, mayoritas berada di jalan protokol.
Hanya dua kasus yang tidak terjadi di jalan protokol, yaitu di Jalan Sarangan dan Jalan Amrpong.
Dua lokasi ini sama-sama berada di Kota Malang. Melihat letak geografisnya, lokasi Jalan Sarangan lebih menguntungkan dibandingkan lokasi Jalan Amprong.
Jalan Sarangan masih dekat dengan jalan prokol, dan ada jalan tembus sampai Jalan Sukarno-Hatta (Suhat).
Sedangkan Jalan Amprong tidak ada jalan tembus.
Kasat Bimas Polres Malang Kota, AKP Susanto mengungkapkan pelaku sudah memahami lokasi sebelum beraksi.
Bahkan pelaku sudah mempertimbangkan jalur yang akan dilewati untuk melarikan diri.
Dipilihnya jalan protokol karena memudahkan pelaku melarikan diri.
“Pelaku jarang beraksi di swalayan atau pusat perbelanjaan karena kesulitan melarikan diri. Petugas keamanan pun mudah menangkapnya,” kata pria yang akrab disapa Santo ini.
Berdasar catatan SURYA Online(Tribunnews.com Network), ada perbedaan mencolok kerugian yang dialami mini market yang dibobol maling dengan mini market yang dirampok.
Pencuri tidak pernah mendapat uang diatas Rp 1 juta. Bahkan pencuri yang menjarah mini market Salsabila, Kepanjen hanya mendapat uang Rp 100.000, dan rokok.
Sebaliknya, perampok selalu menggondol uang lebih besar. Perampok di Jalan Tlogomas (Kota Malang), dan mini market di Jalan Sumberwuni (Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang) sama-sama menggondol uang Rp 17 juta.
Tapi ada pula perampok yang sedang apes. Seperti saat beraksi di mini market di Jalan A Yani pada 23 September 2014 lalu.
Empat orang bersenjata mirip pistol dan celurit hanya menggondol uang sebesar Rp 500.000, dan sejumlah rokok.
Pelaku tidak memikirkan jumlah uang yang bisa digondol. Pelaku yakin mini market selalu menyimpan uang tunai.
Menurutnya, pelaku hanya berspekulasi tentang uang yang bisa digondol sebelum beraksi.
“Dapat besar atau kecil, itu tidak dipikir. Pelaku hanya berpikir beraksi dulu,” tambahnya.