Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peringati 1 Muharram, 22 Ribu Warga Jombang Menulis Al Quran

"Acara untuk memperingati tahun baru Hijriyah," ujar Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, KH Isrofil Amar.

zoom-in Peringati 1 Muharram, 22 Ribu Warga Jombang Menulis Al Quran
Tribun Timur/Muhammad Abdiwan
Pengunjung menyaksikan kitab suci Al Quran raksasa yang di pamerkan di Masjid Raya Makassar, jumat (11/7). Al Quran yang berukuran 1,5 x 1 meter tersebut akan di pamerkan selama Ramadan 1435 H di Masjid Raya Makassar. (Tribun Timur/Muhammad Abdiwan) 

TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Peringatan Tahun Baru 1 Muharam 1436 Hijriyah diperingati istimewa di Jombang.

Sebanyak 22.000 warga mengikuti penulisan Al-Quran secara massal, di Alun-alun setempat, Sabtu (25/10/2014).

Puluhan ribu orang itu terdiri dari murid MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madarsah Tsanawiyah), MA (Madrasah Aliyah), serta mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi.

Bukan hanya itu, ribuan santri juga ikut dalam penulisan kita suci Islam 30 juz tersebut.

"Acara untuk memperingati tahun baru Hijriyah," ujar Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, KH Isrofil Amar.

Ketua Pelaksana acara bertajuk Qotmil Quran Bil Qalam, KH Salmanudin Yazid menjelaskan, peserta yang mengikuti menulis Al Quran massal sebanyak 22.000 orang.
Puluhan ribu peserta tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok. Rincian satu kelompok atau kafilah terdiri dari 603 orang.

Selanjutnya, setiap kelompok tersebut menuliskan satu Mushaf Al Quran.

Berita Rekomendasi

"Acara seperti ini akan kita gelar rutin setiap tahun. Ini sekaligus untuk membudayakan masyarakat menuliskan kalam Illahi," kata Salmanudin yang juga Ketua LP Maarif Jombang ini.

Acara menulis Al Quran massal itu dibuka secara langsung Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko. Dalam sambutannya, Nyono memberikan apresiasi positif atas digelarnya acara tersebut.

Hal itu mengingat Jombang yang identik sebagai Kota Santri. Di Jombang, lanjut bupati, terdapat 225 pondok pesantren yang dihuni tidak kurang dari 50.000 santri.

"Budaya santri seperti Qatmil Quran dan menulis Kalam Illahi menjadi sangat penting. Kami sangat mendukung jika acara ini digelar setiap tahun," kata Nyono.(Sutono)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas