Berduan di Rumah Dokter Dua Oknum Siswa SMA Diciduk Satpol PP
ETH dan AP, dua oknum siswa salah satu SMA Negeri di Lewoleba, ditangkap saat sedang berdua-duaan di rumah dinas dokter
Editor: Budi Prasetyo
- Laporan Wartawan Pos Kupang, Frans Krowin
TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA-- ETH dan AP, dua oknum siswa salah satu SMA Negeri di Lewoleba, ditangkap saat sedang berdua-duaan di rumah dinas dokter pada malam hari. Dua siswa itu ditangkap Satpol PP Lembata, saat sedang melakukan patroli pada Jumat (17/10/2014) sekitar pukul 20.00 Wita.
"Benar, kami menangkap dua oknum siswa SMA yang sedang berdua-duaan di rumah dinas dokter. Kami tangkap dua siswa itu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lembata, Petrus Kanisius Payong S.H, M.Hum melalui Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah, Aloysius Unto Hajon, ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/10/2014) siang.
Dikatakannya, pada hari itu, pihaknya mendapat informasi bahwa dua oknum siswa SMA tersebut sudah berada di rumah dinas dokter itu sejak Jumat (17/10/2014) pagi. Bahkan hari itu, dua siswa berlainan jenis itu tidak bersekolah hanya untuk berpacaran.
Pada malam harinya, tutur Alo, demikian ia biasa disapa, dua siswa tersebut masih berada di rumah dinas dokter, yang letaknya persis di samping Puskesmas Kota Lewoleba. Menduga ada gelagat yang mencurigakan, pihaknya pun langsung melakukan penangkapan.
"Bagaimana mungkin dua siswa berlainan jenis itu tidak ke sekolah sejak pagi, berlama-lama di rumah dinas dokter dan berdua-duaan sampai malam hari, lalu dibiarkan begitu saja. Makanya kami tangkap. Yang siswa kami kembalikan ke rumah dinas itu, sedangkan yang siswi kami antar kembali ke tempat kosnya di Lusikawak. Kami lakukan itu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tutur Alo.
Apesnya, lanjut dia, ketika keesokan harinya, Sabtu (18/10/2014), ia mengecek lagi keberadaan dua siswa itu di sekolah, ternyata mereka tidak masuk sekolah. Bahkan sampai Senin (20/10/2014) pun, siswa bersangkutan tetap belum masuk sekolah.
Menurut Alo, sebelum dibawa pulang ke alamat masing-masing, dua siswa tersebut telah diperiksa terlebih dahulu. Hasil pemeriksaan pun disampaikan ke manajemen sekolah tersebut agar menjadi pegangan manajemen sekolah dalam melakukan bimbingan pada hari-hari mendatang.
"Kami minta pihak sekolah agar tegas memberikan tindakan kepada siswa yang melanggar aturan. Sikap tegas para guru akan menjadi pegangan siswa. Apalagi dalam masa pubertas seperti sekarang," ujarnya.
Ia juga mengimbau orangtua agar selalu mengawasi anak-anak dalam pergaulan. Pengawasan orangtua itu akan sangat berarti dan menentukan masa depan anak. "Kami minta orangtua agar ketat mengawasi anak-anak. Dengan cara itu anak-anak tidak terjerumus dalam hal-hal yang tidak diinginkan," pesan Alo. *