Penyidik Polresta Denpasar Terkecoh Gara-gara Bakso
Bagaimana bisa seorang penyidik terkecoh gara-gara bakso? Itu dialami seorang Satreskrim Polresta Denpasar.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Bagaimana bisa seorang penyidik terkecoh tahanannya gara-gara ingin bakso? Itu dialami seorang penyidik Satreskrim Polresta Denpasar. Ketika membuat berita acara pemeriksaan, tersangka Bambang Susanto (33) pura-pura lapar dan izin memakan bakso di luar, Kamis (30/10/2014).
Penyidik begitu saja percaya pembawaan Bambang yang penurut. Tanpa kawalan, pencuri spresialis sepeda motor itu turun dari Unit Reskrim menuju di lantai dua, mencari pedagang bakso di luar kantor. Sudah 25 menit waktu yang diberikan penyidik berlalu, Bambang belum juga muncul.
Saat itu, Bambang yang masih memakai baju tahanan tak ambil pusing untuk kabur dari lingkungan Mapolresta Denpasar. Ia diduga melarikan diri melewati jalan belakang menuju Terminal Ubung lalu melanjutkan perjalanan naik bus untuk menyeberang ke Pulau Jawa.
Pelariannya dari Mapolresta Denpasar berhasil. Tapi belum sampai menginjakkan kakinya penuh di Pulau Jawa, polisi menyergapnya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Jumat (31/10/2014) pukul 15.30 WIB, Bambang ditangkap meski harus melawan petugas. Sebuah anak peluru bersarang di kakinya.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar AKP I Nengah Sadiarta dikonfirmasi pelarian Bambang gara-gara bakso membenarkannya, "Iya, tapi sudah ditangkap." Bambang sementara kembali lagi ke selnya di ruang tahanan Mapolresta Denpasar, sebelum berkasnya dilimpahkan ke kejaksaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.