Sipir Lapas Narkotika Muara Beliti Diduga Siksa Warga Binaan
"Agung dipukul karena ada utang piutang dengan Frans, tidak tahu berapa jumlahnya. Saya ketemu (Agung, red) tak sampai satu menit."
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Siemen Martin
TRIBUNNEWS.COM, MUSIRAWAS - Vina Warsah (42) melaporkan Frans ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Musirawas, Sumatera Selatan, Sabtu (1/11/2014), atas dugaan penganiyaan terhadap Agung (22), anaknya.
Agung tercatat sebagai warga binaan di Lapas Narkoba Muara beliti, sedangkan Frans adalah sipirnya. Di depan penyidik, Vina menceritakan anaknya mendapat siksaan di dalam lapas. Betis kiri Agung memang dipukul Frans.
Mengetahui anaknya disiksa, Vina mencoba mempertanyakan kejadian tersebut kepada Frans. Bukannya menerima jawaban, oknum sipir tersebut mengusir Vina dan akhirnya pelapor memutuskan mengadukan kejadian ini ke polisi.
"Agung dipukul karena ada utang piutang dengan Frans, tidak tahu berapa jumlahnya. Saya ketemu (Agung, red) tak sampai satu menit karena langsung disuruh turun dari ruang besuk di lantai dua," ucap Vina sambil menangis.
Vina mengakui anaknya yang terjerat kasus narkoba dipidana penjara selama 13 bulan. Seharusnya November ini bebas dari hukuman. "Masuk penjara bulan September kemarin, tapi tidak tahu kenapa belum bebas," terangnya.