Sekolah Hanya Pindahkan Reksa Lantaran Kritik Guru di Facebook
"Bukan diberhentikan, tapi dipindahkan. Surat pindahnya juga telah diambil oleh yang bersangkutan," kata Nasir di kantornya, Senin (3//11/2014).
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bunga Raya, M Nasir membantah telah memecat Reksa Dirgantara Putra (17) lantaran mengkritik para guru yang terlambat di akun Facebook miliknya.
"Bukan diberhentikan, tapi dipindahkan. Surat pindahnya juga telah diambil oleh yang bersangkutan," kata Nasir kepada wartawan di kantornya, Senin (3/11/2014). Ia mengiyakan pemindahan Reksa karena kritiknya.
Nasir menyangkal jika status yang diposting di Facebook Reksa berisi kritikan tentang disiplin guru. Sementara kritik Reksa justru mengkritik sikap guru, "Siswa terlambat dihukum, kalau guru datang lambat tidak masalah."
Menurut Nasir, ada status Reksa lainnya berisi komentar tentang pelaksanaan kurikulum 2013. Statusnya juga berisi provokasi. "Bakar kami, 500 orang mendukung dari belakang," kata Nasir menirukan status Reksa.
Pihak sekolah tidak mengetahui apa maksud pernyataan Reksa tersebut. Ia menilai status Reksa di media sosial tersebut sebagai bentuk intimidasi, sehingga membuat ketidaknyamanan para guru dan siswa di sekolah.
"Para guru merasa tidak sanggup lagi membina dia. Hingga akhirnya memutuskan untuk memindahkannya," sambung Nasir. Sebelum siswa itu dipindahkan, pihak sekolah juga telah memanggil orangtua Reksa.
Sementara Sudiwarto, ayah Reksa, menyayangkan sikap sekolah langsung memecat anaknya tanpa memberitahukan orangtuanya. Apalagi, pihak sekolah tidak menjelaskan masalah yang dilakukan anaknya tersebut.
"Silakan saja mereka memberhentikan anak saya. Namun, sebelum pihak sekolah lakukan, tolong memberitahukan dan melibatkan kami orangtua soal masalah apa yang dilakukan anak kami di sekolah," ujarnya.