Keracunan Mendoan Satu Keluarga Dilarikan ke Rumah Sakit
"Kondisinya sudah tidak bisa berjalan sehingga harus dibantu para tetangganya semalam saat diantar ke sini," ujar petugas pendaftaran IGD RSUD Wates
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO -Nasib kurang baik dialami satu keluarga di Kulonprogo ini.
Rubini (36), dan tiga anaknya, yaitu Novi Astuti (6), Septini (12), dan Vita Sari (8), Selasa (4/11/2014), bahkan harus dirawat intensif karena diduga keracunan tempe mendoan yang mereka santap.
Warga Tirto 41/17 Hargotirto Kecamatan Kokap Kulonprogo, itu harus mendapat penanganan cepat di IGD RSUD Wates karena kondisinya kritis.
Sebelumnya, keempat pasien itu dibawa ke IGD dalam kondisi kejang, sakit kepala dan sempat muntah-muntah.
Informasi dihimpun dari rumah sakit menyebutkan, empat pasien tersebut tiba di RSUD Wates pada Senin (3/11/2014) malam, sekitar pukul 23.00.
Mereka diantar oleh keluarga dan para tetangga dalam kondisi tidak berdaya.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan, diduga keempat pasien itu mengalami keracunan setelah mengonsumsi tempe mendoan buatan sendiri.
Setelah diusut berdasar keterangan keluarga korban, ternyata proses masak mendoan diduga menggunakan tepung yang sudah kadaluarsa.
"Kondisinya sudah tidak bisa berjalan sehingga harus dibantu para tetangganya semalam saat diantar ke sini," ujar petugas pendaftaran IGD RSUD Wates, Hermawan, Selasa pagi.
Rubini merupakan ibu lima anak. Tiga anaknya ikut menjadi korban bersamanya, sedangkan dua anak lainnya tinggal terpisah karena sudah berkeluarga.
Suaminya diketahui bekerja di luar pulau jawa.
Senin (3/11/2014) sore, keluarga itu hendak membuat tempe mendoan. Rubini pun membeli sejumlah tempe kedelai, sementara tepungnya merupakan pemberian dari seorang tetangganya bernama Mbah Ngaisul.
Berdasarkan catatan data IGD, kemungkinan tepung pemberian itu sudah kedaluwarsa.
Disebutkan bahwa sang pemberi juga telah mewanti-wanti jika tepung tersebut sudah tidak baru lagi.
Namun Rubini tetap menggunakannya untuk memasak tempe mendoan.