Seorang Nenek Bersama PSK Ikut Digaruk dari Pasar Gemblok
Kusmini (69) tak sampai menghabiskan buburnya karena meladeni permintaan petugas polisi. Ia terpaksa meninggalkan barang dagangannya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setyawan
TRIBUNNEWS.COM, AMBARAWA - Kusmini (69) tak sampai menghabiskan buburnya karena meladeni permintaan petugas polisi. Ia terpaksa meninggalkan barang dagangannya di komplek Pasar Gemblok Ambarawa, Kabupaten Semarang, menuju Polsek Ambarawa.
"Saya tidak tahu apa-apa. Kemudian dibawa ke sini dan disatukan bersama 11 wanita lainnya. Katanya ada pembinaan dan mengikuti tes darah dari petugas kesehatan. Saya cuma penjual pakaian, tak pernah gitu-gituan," katanya kepada Tribun Jateng, Rabu (5/11/2014).
Sekitar pukul 09.00 WIB, petugas Polsek Ambarawa dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Kabupaten Semarang merazia pekerja seks komersial yang bakal ramai di pasar tersebut. Mereka yang berhasil dijaring, kemudian dibawa menggunakan mobil patroli.
Di Polsek Ambarawa, mereka didata, dibina, dan menjalani pemeriksaan Voluntary Conseling Test (VCT) atau cek darah. Sebelumnya, tim menyisir sepanjang Jalan Brigjend Sudiarto atau komplek pasar. Tak ada sedikitpun perlawanan dari mereka yang terjaring.
Cara mereka untuk membiaskan pekerjaan pun beragam. Ada yang berpura-pura sedang duduk di emperan toko, membeli makanan atau minuman di warung, hingga duduk membaur dengan sejumlah pedagang pasar.
"Setidaknya ada 20 PSK yang beredar di komplek pasar tersebut. Mereka memanfaatkan momentum saat pasar hewan ramai di hari Pon. Rata-rata pelanggannya para pensiunan atau sopir," kata koordinator PKBI Kabupaten Semarang Muhammad Puji Santoso.
Para PSK mencari pelanggan dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Tarifnya Rp 20 ribu per orang. Hasil pemeriksaan sementara, 1 dari 12 orang dinyatakan positif mengidap virus HIV AIDS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.