Arca Langka Mpu Purwa Jadi Incaran Pencuri
“Pembangunan tahap pertama sudah selesai. Diperkirakan baru September 2015 seluruh koleksi bisa dikembalikan ke ruang pamer,” terang Pio Purwanto Kusu
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Rumah di Perum Griyashanta Kota Malang itu paling mudah dikenali.
Dengan Arsitektur Jawa Kuno, rumah besar itu telihat mencolok di antara deretan rumah yang umumnya berarsitektur modern.
Sebuah patung Budha ukuran raksasa berdiri di sana. Di kanan dikawal dua patung Makara (penjaga gerbang).
Di sisi kiri halaman yang sangat luas tersebut, terdapat tenda beratapkan terpal yang sudah compang-camping.
Di bawah terpal yang bolong di sana-sini itulah, puluhan koleksi Museum Mpu Purwa berada.
Kondisi darurat ini sudah berlangsung sekitar satu tahun, lantaran ruang pamer utama tengah direnovasi.
“Pembangunan tahap pertama sudah selesai. Diperkirakan baru September 2015 seluruh koleksi bisa dikembalikan ke ruang pamer,” terang Pio Purwanto Kusumo (46), Kasi Sejarah dan Nilai Tradisi Museum Mpu Purwa Malang.
Koleksi Museum Mpu Purwa mewakili perkembangan kerajaan di Jawa Timur.
Mulai dari kepindahan Mpu Sindok dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, hingga masa Majapahit. Namun kondisi sejumlah koleksi arca saat ini mengkhawatirkan.
Patung-patung itu berada di luar ruang. Cuma terlindung terpal. Kondisi terpal sudah banyak yang jebol.
Panas matahari menembus dan memanaskan patung. Begitu juga hujan turun, air mengguyur deras seluruh bagian arca.
Selain rawan rusak, koleksi langka itu bisa menjadi incaran pencuri.
“Sebab arca-arca itu sangat diminati kolektor di pasar gelap, di dalam dan di luar negeri,” kata Pio.
Keistimewaan dan keunikan arca menjadi magnet besar para pemburu barang purbakala dan berseni tinggi.
“Makanya, siang malam kami jaga ketat, khususnya lima arca yang menjadi masterpiece ini,” tegas Pio.
Penjagaan lebih dilakukan pada lima arca andalan. Lima arca ini tidak ada di Malang. Tidak ada kembarannya di museum manapun di Tanah Air.
Karyawan museum harus berjaga secara bergilir, siang, dan malam.
“Kami tidak ingin koleksi ini hilang. Ini punya arti sangat bagi sejarah Malang dan Nusantara,” tambah Pio.
Selain arca, ada koleksi senjata seperti keris. Juga ada situs dan replika daun lontar. Total ada 130 koleksi. (day)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.