Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arca Langka Mpu Purwa Jadi Incaran Pencuri

“Pembangunan tahap pertama sudah selesai. Diperkirakan baru September 2015 seluruh koleksi bisa dikembalikan ke ruang pamer,” terang Pio Purwanto Kusu

zoom-in Arca Langka Mpu Purwa Jadi Incaran Pencuri
surya/david yohannes
Kasi Sejarah dan Nilai Tradisi Museum Mpu Purwa, Pio Purwanto Kusumo memeriksa arca Ganesha di bawah tenda darurat, Selasa (4/11/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Rumah  di Perum Griyashanta Kota Malang  itu paling mudah dikenali.

Dengan Arsitektur  Jawa Kuno, rumah besar itu telihat mencolok di antara deretan rumah yang umumnya berarsitektur modern.

Sebuah patung Budha ukuran raksasa berdiri di sana. Di kanan dikawal dua patung Makara (penjaga gerbang).

Di sisi kiri halaman yang sangat luas tersebut, terdapat tenda beratapkan terpal yang sudah compang-camping.

Di bawah terpal yang bolong di sana-sini itulah, puluhan koleksi Museum Mpu Purwa berada.

Kondisi darurat ini sudah berlangsung sekitar satu tahun, lantaran ruang pamer utama tengah direnovasi.  

“Pembangunan tahap pertama sudah selesai. Diperkirakan baru September 2015 seluruh koleksi bisa dikembalikan ke ruang pamer,” terang Pio Purwanto Kusumo (46), Kasi Sejarah dan Nilai Tradisi Museum Mpu Purwa Malang.

BERITA TERKAIT

Koleksi Museum Mpu Purwa mewakili perkembangan kerajaan di Jawa Timur.

Mulai dari kepindahan Mpu Sindok dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, hingga masa Majapahit.  Namun kondisi sejumlah koleksi arca saat ini mengkhawatirkan.

Patung-patung itu berada di luar ruang.  Cuma terlindung  terpal.  Kondisi terpal sudah banyak yang jebol.

Panas matahari menembus dan memanaskan patung. Begitu juga hujan turun, air mengguyur deras  seluruh bagian  arca.

Selain rawan rusak,  koleksi langka itu bisa menjadi incaran pencuri.  

“Sebab arca-arca itu sangat diminati kolektor di pasar gelap, di dalam dan di luar negeri,” kata Pio.

Keistimewaan dan keunikan arca menjadi magnet  besar para pemburu  barang  purbakala dan berseni tinggi.

“Makanya, siang malam kami jaga ketat, khususnya lima arca  yang menjadi masterpiece ini,” tegas Pio.

Penjagaan lebih dilakukan pada lima arca andalan. Lima arca ini tidak ada di Malang. Tidak ada kembarannya di museum manapun di Tanah Air.  

Karyawan museum harus berjaga secara bergilir, siang, dan malam.  

“Kami tidak ingin koleksi ini hilang. Ini  punya arti sangat  bagi sejarah Malang dan Nusantara,” tambah Pio.   

Selain arca, ada koleksi  senjata seperti keris. Juga ada  situs dan replika daun lontar.  Total ada 130 koleksi. (day)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas