Curhat Ayah Almarhumah Seneng Mujiasih: Harta Saya Cuma Sepeda Ontel
Kehidupan Mujiharjo (54) berubah sejak anak bungsunya, Seneng Mujiasih, merantau ke Hongkong tujuh tahun lalu
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
Kondisi pas-pasan itu juga yang melecut tekad Seneng untuk mencari uang di luar negeri. Seneng kemudian mendapat ide untuk mengikuti jejak rekan-rekannya yang bekerja di Hongkong.
"Dulu, ekonomi keluarga kami serba kekurangan. Dia nekat cari uang karena tetangga-tetangga yang kerja di luar negeri sudah kelihatan hasilnya," kata Mujiharjo.
Mujiharjo tak melarang Seneng bekerja di luar negeri. Ia yakin Seneng yang saat itu berusia 21 tahun akan dipandu oleh beberapa tetangga ataupun kawan sekolahnya yang sudah lebih dulu bekerja di Hongkong.
"Ada teman-temannya juga dari sini, kami saling kontak. Di situ kami percaya dan melepasnya," katanya. Ia menambahkan, saat ini ada delapan perempuan asal Desa yang bekerja di Hong Kong.
Saat melepas putri tunggalnya, Mujiharjo hanya menasihati Seneng supaya menjaga diri. "Saya bilang ke dia supaya hati-hati di sana," imbuhnya.
"Saat itu nggak khawatir, saya belum tahu kalau nantinya ada kejadian seperti ini. Kalau tahu seperti ini, saya suruh pulang. Kasihan anak saya nasibnya nahas begitu," sesal Mujiharjo.